Download App
83.72% WN {System' Admin Dari Dunia Lain} / Chapter 36: Chapter 3 - Bagian 8 Pembalasan

Chapter 36: Chapter 3 - Bagian 8 Pembalasan

Tiba - tiba seseorang datang ke arahku.

Seseorang tengah berdiri di arah depanku.

Melihat ke arah orang itu, dia tak lain adalah Rio dan gengnya.

Dia berdiri tepat di depan mejaku bersama dengan gengnya yang sedang memperhatikan di belakangnya.

Seperti biasanya, dia datang menghampiriku tak lain dan tak bukan untuk membulyku. Itulah sebabnya di masa lalu aku selalu menjauhkan diriku dari kerumunan banyak orang dan mengindari berkomunikasi sebanyak mungkin. Itulah yang kuinginkan tetapi kenyataannya berbeda. Benar sekali, menjadi bahan Bullyan membuatku terlihat mencolok dan hingga kini aku selalu dirundungi oleh banyak orang.

Orang inilah yang menyebarkan berita bohong tentang masa laluku ke penjuru sekolah. Akibatnya, hingga kini aku selalu di jauhi oleh para murid di sekolah ini dan membuatku menjadi bahan gosip untuk setiap harinya.

"Maaf mengganggu waktu romantis kalian, tetapi...."

"....Kazuto, bisakah kau belikan aku jus?!"

Kemarin dia membulyku dan meminta uang dariku, dan sekarang aku diperalat menjadi pesuruh untuknya.

Apakah kamu berpikir aku yang sekarang mudah ditindas? Itu tidaklah mungkin.

Dulu aku pasti akan menerima permintaannya itu, jika aku tidak menerimanya, Rio dan gengnya akan melakukan sesuatu hal buruk kepadaku setelah sepulang sekolah.

Benar, dia memukulku dan mengambil uangku, aku hanya bisa pasrah ketika dia memukulku dan memohon pengampunan darinya. Tetapi aku yang sekarang berbeda. Jika kamu berani..... Aku akan membalas perbuatanmu 2 kali lipat di masa lalu.

"Hah? Apa yang kau katakan? aku tidak bisa mendengarnya?"

"Apakah kamu tuli!"

"Boss bilang... Bisakah kau membelikan jus untuk Kami!."

Seseorang dari arah belakang Rio berjalan maju ke arahku. Benar, dia adalah antek - anteknya, Kiyoshi Tadaka. Semua orang di gengnya ini biasa memanggilnya Tadachi. Berpenampilan dengan kerah terbuka dengan rambut hitam acak - acakan, itulah kondisi penampilannya yang saat ini aku melihatnya.

Dia sama dengan Rio dan Yoshida, berpenampilan tak berbudaya dan tidak mempunyai etika.

Preman sekolah yang selalu menindas yang lemah dan mempermalukannya di depan banyak orang, itulah sebutan orang orang sekitar tentang gengnya.

"Hei!"

*Brakk* Tadaka memukul mejaku.

"Cepat belikan kami Jus! Aku sudah haus ini!"

Dia mulai mengancam ku dengan kata-kata marahnya.

"Hei! kenapa kau malah diam saja? Cepat belikan!" Dia mulai menarik kerah bajuku.

Tadaka terus berteriak kepadaku, membuat telingaku menjadi terganggu oleh kata- katanya.

Selagi dia marah - marah dan ngebacot dengan mulutnya, Tadaka melirik ke arah bawah kotak bekal makan siang yang terletak di meja tempatku berada.

Matanya yang tiba-tiba terlihat berbeda itu, sudah jelas kalau dia tertarik dengan isi di dalam kotak bekalku.

"Eh tunggu, apa ini...? Sepertinya enak, aku akan mengambilnya."

Wajah dan matanya Tadaka melihat ke arah makanan ku, mengarahkan tangannya menuju Bekal ku.

Apa yang dia lakukan? itulah pikirku.

Dia mencoba merebut bekal buatan adikku dariku, aku tidak bisa membiarkan orang ini seenaknya , jadi aku mengambil inisiatif untuk memberinya pelajaran.

Aku menghentikan pergerakan tangan Tadaka dan memegangnya dengan erat dan keras.

"Ahhh...Sakitt! Lepaskan...!"

Dia mulai berteriak kesakitan akibat aku menggenggam tangannya hingga mengeluarkan suara 'Krak' dari tulang jarinya.

"Kau pikir kau bisa menyentuh makanan 'ku Seenaknya saja dengan tangan kotormu!"

"...Jika kau berpikir aku yang sekarang mudah ditindas, itu adalah sebuah kesalahan besar!."

"Kamu! Lepaskan tanganmu!."

Tiba-Tiba Rio berteriak di samping telingaku. Itu sangat menggangguku. Ketika anj*ngnya diganggu pasti tuannya akan muncul dan membantunya.

Secara reflek aku menarik tangannya Tadaka dan melemparkannya kepada Rio yang sedang berdiri di sampingku, sehingga keduanya terpental dan menabrak sebuah tembok.

"Gahh...!"

"Ini... Boss! apakah kamu tidak apa - apa?"

Anggota gengnya yang melihat Rio terpental menabrak ke arah tembok itu, mereka pergi ke arahnya untuk membantunya.

"Kau...! Kau bajing*n!"

Aku berhasil menarik tangannya dan melemparkannya dengan tubuh yang lemah ini.... Bagaimana ini mungkin?

Insting Avatar dalam gameku terbawa hingga ke tubuh utamaku. Apakah ini semacam Bug? Dengan tubuh yang begitu lemah ini, tiba-tiba aku bisa menarik beban yang lebih dari 30 kg.

Ini sangatlah mustahil! Tadi bahkan tubuhku tidak mampu berlari, tetapi sekarang aku bisa menariknya dengan kuat? Dengan tubuh yang tidak terlatih ini. Bukankah ini terlalu aneh?

Sepertinya nanti aku akan memeriksanya dengan sistem ini, tetapi sekarang aku harus mengurus keadaanku yang saat ini.

Benar sekali, Rio dan anggota gengnya tampak ketakutan setelah aku berhasil untuk mendorongnya.

Wajahnya yang sangat menyedihkan itu membuatku menyadari satu hal. Sepertinya Rio hanyalah orang lemah yang ingin menjadi sok kuat. Dia sendirinya lemah tetapi berlagak kuat dan menindas orang yang lebih lemah darinya.

Rasa takut melihat wajahku membuatnya gemetaran di sekujur tubuhnya. Lalu...

"Awas saja Kau..!"

Rio dan gengnya melarikan diri dan meninggalkan ruang kelas.

Kata - kata terakhir yang di ucapkannya adalah sebuah ancaman.


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C36
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login