Beberapa menit yang lalu sebelum pertarungan Issei dan Grayfia terjadi.
Di villa kei.
Kei membawa kan teh untuk dua gadis yang sedang menunggu nya di ruang keluarga.
Dia hanya bertanya-tanya kapan Rias dan Akeno berencana pulang?
Saat itu sudah hampir pukul 8 malam tetapi setelah mengetahui alamat rumahnya, mereka berdua malah tinggal lebih lama di rumahnya.
"Ara, tehnya enak sekali. Terima kasih, kei-kun~" kata Akeno dengan nada menggoda.
"Akeno benar, darimana kau mendapatkan teh ini, kei? Apakah ini teh dari negara asalmu?" Rias bertanya sambil tersenyum.
"Tidak, aku membeli teh instan ini dari supermarket terdekat di sekitar sini. Harganya cukup murah dan seharusnya cukup populer di Jepang." Qin Tian berkata dengan pandangan aneh ke arah Rias.
[Tidak mungkin aku bilang kalo teh itu dari dunia lain kan?, teh itu juga sebenernya adalah obat berkualitas tinggi untuk menghilangkan lelah secara seminggu]
[Saya menduga Anda bertanya agar dapat mengulur waktu.]
[Tidak bisakah kalian berdua segera pulang? Langit sudah gelap, sudah waktunya bagi gadis-gadis cantik seperti kalian berdua untuk pulang.]
[Jangan menguji kesabaranku, aku mungkin tidak bisa menahan keinginan memakan kalian berdua malam ini.]
Hati Qin Tian penuh dengan keluhan meskipun wajahnya masih tersenyum seperti biasa.
Rias dan akeno yang sedang menyesap teh terkejut.
Karena teh yang sedang di minum nya adalah teh di dari dunia lain dan berkualitas tinggi.
Tentu saja mereka menginginkan nya.
Tapi yang paling mengejutkan nya adalah perkataan terakhir kei.
Rias dan akeno tersipu mendengar perkataan terakhir kei. Apalagi rias wajah nya me merah mendekati warna rambut nya.
Sementara Akeno hanya tersipu sedikit sambil memegang pipinya dengan satu tangan.
Kemudian dia memutar matanya ke arah kei dan mencibir dalam hatinya.
Perkataan serigala namun kau hanya berani mengatakannya dalam hati.
Saya ragu ada pria normal yang berani menjadi serigala dan memakan kedua gadis cantik ini dengan paksa!
Meskipun agak menarik jika itu benar-benar terjadi fufufu.
Akeno sedikit terengah-engah saat membayangkan kei dengan wajah lapar menekannya ke sofa dan merobek pakaiannya dengan paksa.
Rias yang wajahnya sudah biasa saja tidak menyadari Akeno yang sedang bernafsu di sampingnya. Ia menatap kei dengan malu karena memang benar ia ingin terus mengulur waktu agar bisa tinggal lebih lama di rumahnya.
Alasan utamanya adalah karena dia khawatir kei akan diserang Issei di malam hari.
Tetapi jika dia dan Akeno yang merupakan pahlawan wanita tetap bersama kei.
Issei seharusnya tidak berani menyerang seperti di sekolah, kan?
Itulah yang ada dalam pikirannya, maka dia terus mengalihkan perhatian kei agar dia tidak menyuruh mereka berdua pulang.
Alasan lainnya adalah karena cukup menyenangkan tinggal di rumah kei. Bukan karena rumah kei yang besar dan mewah, tetapi karena menyenangkan bisa dekat dengannya dan mendengarkan suara hatinya.
Jika berbicara tentang rumah, rumahnya sendiri lebih besar daripada rumah kei. Jadi dia tidak terlalu mempermasalahkan kemewahan di rumah kei.
Mengangguk pada rencananya yang bagus. Rias hendak melanjutkan bicaranya, tetapi tiba-tiba suara hati sang tokoh utama menyela.
{Apa? Kenapa Grayfia ada di sini?! Dan kenapa dia menyerangku seolah ingin membunuhku? Ini aneh, bagaimana aku bisa mendapat masalah dengannya?}
{Di kehidupan sebelumnya, bukankah seharusnya dia memohon padaku untuk membantu Rias setelah melihat kekuatanku?}
{Kenapa hidup ini berbeda? Naskahnya salah besar! Grayfia, kamu tidak mengenali suamimu? Ahh! Ahh! Kenapa semua sikap wanitaku berbeda dari kehidupan sebelumnya?!}
{Kei ardan!! Ini semua pasti ulahmu! Aku tahu kau sedang mengatur semua wanitaku untuk membuatku marah, kan? Aku tahu ini semua rencanamu. Sepertinya aku benar-benar harus membunuhmu dengan cepat! Semakin cepat, semakin baik!}
Rias terkejut.
Hah? Grayfia? Bukankah itu istri kakak laki-lakinya?
Kenapa dia menyerang Issei?!
Bukannya dia khawatir Issei akan terluka, tapi dia khawatir Issei akan terbunuh! Jika Issei mati, bukankah dunia fiksi ini akan runtuh dan alur ceritanya akan dimulai lagi?
Ini tidak boleh terjadi!
Akeno juga sedikit panik setelah mendengar suara sang protagonis, dia khawatir dengan dampak yang akan terjadi jika Issei terbunuh!
Kei yang hendak meminum tehnya hampir tersedak ketika mendengar Issei diserang oleh sang pahlawan wanita.
Dan pahlawan wanita itu adalah Grayfia Lucifuge!
Kalau tidak salah, Grayfia adalah iblis wanita terkuat di dunia bawah kan?
Meskipun Issei adalah seorang regresor dengan pengalaman tempur yang melimpah, jelas bahwa kekuatan tempurnya belum mencapai puncaknya.
Singkatnya, saat ini Issei seperti pemain veteran tingkat rendah yang diserang oleh bos tingkat tinggi.
Meskipun Issei memiliki plot armor sebagai protagonis, jika Grayfia bertarung habis-habisan, apakah dia masih bisa bertahan?
Ngomong-ngomong, mengapa tokoh utama tiba-tiba menuduhnya memegang kendali di belakang layar?
[Terkejut dengan protagonisnya! Aku bahkan belum membuat rencana untuk menghadapi protagonisnya, tetapi ada seorang pahlawan wanita yang mengambil inisiatif untuk menyerangnya terlebih dahulu. Aku ingin tahu apa yang dilakukan protagonis tersebut hingga membuat Grayfia marah dan ingin membunuhnya?]
Para pahlawan wanita di seluruh dunia menghentikan apa yang sedang mereka lakukan dan mendengarkan.
Seseorang nampaknya sedang dalam suasana hati yang baik karena tokoh utamanya sedang menderita.
[Hahahaha! Tokoh utama, bisakah kau bertahan hidup? Kau tidak bisa mati. Jika kau mati, aku khawatir alur ceritanya akan diulang lagi dari awal, dan para tokoh utama wanita akan benar-benar mengikuti alur cerita aslinya.]
[Sial, haruskah aku memastikan keselamatan sang tokoh utama? Tapi sang tokoh utama memiliki rencana yang kuat jadi dia seharusnya baik-baik saja, kan? Rencana yang kuat itu akan menyelamatkannya entah bagaimana.]
Kei optimis terhadap keberadaan armor plot.
Setiap kali tokoh utama berada dalam bahaya yang mengancam hidupnya, tokoh utama selalu berhasil menyelamatkan diri pada akhirnya, meskipun ia masih bisa terluka parah tetapi hidupnya akan tetap utuh.
Pada dasarnya membunuh tokoh utama itu sulit dilakukan selama alur ceritanya belum berakhir. Jadi Kei merasa tidak perlu khawatir Grayfia akan berhasil membunuh Issei, karena kemungkinannya sangat kecil.
~~~~~
Di sebuah hutan yang memiliki pemandangan kehancuran di mana pohon-pohon hancur dan tanah dilubangi karena pertempuran antara dua orang.
Kedua orang itu tentu saja Issei dan Grayfia.
Setelah terkejut dengan penampilan Grayfia yang terungkap di bawah sinar rembulan. Pertarungan antara kedua orang itu terus berlanjut, tetapi pertarungan itu jelas tidak seimbang. Bagaimanapun, yang satu adalah Iblis Kelas Ultimate sementara yang lain adalah pengguna Sacred Gear Manusa.
Jelas ada kesenjangan besar dalam stamina dan jumlah sihir yang dapat mereka gunakan.
Grayfia jelas lebih unggul dari Issei. Ia bahkan tidak terluka sedikit pun oleh serangan Issei, karena ia mampu menghindari semua serangan yang ditujukan kepadanya dengan gerakan yang canggih.
Sedangkan Issei? Tubuhnya sudah penuh luka dan bajunya robek memperlihatkan bagian atas tubuhnya yang berdarah.
Pada awal pertarungan, Issei tampak lebih unggul karena mampu melancarkan serangan kejutan seperti Dragon Shoot yang memiliki daya ledak hingga 50 meter.
Namun setelah serangan itu, tubuh manusianya sudah kewalahan oleh dorongan 30 kali lipat dari Boosted Gear.
Ia hanya dapat bertahan hidup dengan menggunakan beberapa dorongan untuk memperkuat tubuhnya dan menghindari serangan yang terus dilontarkan Grayfia kepadanya.
"...." Issei menggertakkan giginya dengan marah. Dia menatap Grayfia dengan bingung, mengapa dia menyerangnya?
Grayfia yang melihat ekspresi bingungnya menghentikan serangannya dan berkata dengan dingin. "Jika kau bertanya-tanya mengapa aku menyerangmu. Itu karena kau memiliki niat jahat terhadap Rias Gremory dan Akeno Himejima."
"Niat jahat? Omong kosong apa yang kau bicarakan! Aku mencintai mereka berdua, bagaimana mungkin aku punya niat jahat terhadap mereka?" kata Issei sambil melihat Grayfia yang masih terbang di langit.
Grayfia atau lebih tepatnya Grayfia Lucifuge menggelengkan kepalanya karena tidak percaya. Lagipula, alasan mengapa dia menyerang Issei adalah karena dia mendengar suara hatinya.
Beberapa hari yang lalu dia mendengar suara hati seorang anak laki-laki bernama kei ardan dan tak lama setelah itu dia juga bisa mendengar suara Issei Hyoudou di dalam kepalanya.
Sebenarnya dia telah diam-diam mengamati kei ardan dan Issei Hyoudou selama beberapa hari ini. Itu karena dia ingin memastikan kebenaran suara hati yang didengarnya. Dia ingin memastikan apakah kedua orang itu berbahaya atau tidak, terutama bagi Rias yang merupakan pewaris keluarga Gremory dan adik iparnya.
Selain berstatus sebagai Istri Sirzechs Lucifer dan Kepala Pelayan Gremory, ia juga bertugas mengawasi Rias yang tengah menjalankan tugasnya sebagai pengawas Kota Kuoh.
Dan hari ini dia bisa memastikan bahwa salah satu orang yang dia awasi, Issei Hyoudou adalah orang yang berbahaya. Dia tidak bisa membiarkannya tumbuh dewasa, terutama ketika dia tahu bahwa Issei adalah Regresor dari suara hatinya. Itu berarti dia memiliki banyak pengalaman bertarung dan hanya masalah waktu sebelum dia menjadi orang yang kuat di dunia supranatural.
Saat itu ia mungkin tak akan mampu menghentikan Issei untuk menguasai dunia supranatural apalagi ia teringat dengan sebutan Kaisar Naga Oppai dan Raja Harem atau yang sejenisnya yang pernah ia dengar dari suara hatinya.
"Maafkan aku, Nak. Tapi aku tahu kau berbahaya untuk dibiarkan tumbuh, terutama setelah aku mendengar dari @!#*¥@#¥. (Suara hati jahatmu itu)
Hah, ada apa dengan suaraku?
Mengapa suaraku menghilang saat aku ingin mengatakan sesuatu tentang suara hati Issei?
Grayfia terkejut dengan penemuan ini.
Apakah ada larangan baginya untuk mengungkapkan suara hati yang didengarnya?
Dia ingat kei ardan pernah berkata dalam hatinya bahwa dunia ini adalah dunia fiksi dari anime yang pernah ditontonnya.
Kini ia makin yakin kalau dunia yang ia tinggali itu fiktif dan sepertinya ia juga merupakan salah satu heroine yang kelak akan menjadi harem Issei di masa mendatang.
Memikirkan hal ini, Grayfia menjadi kesal dan udara di sekitarnya menjadi lebih dingin. Dia menatap Issei dengan niat membunuh yang dingin di matanya.
"???" Issei tidak tahu mengapa suara Grayfia tiba-tiba menghilang di tengah cerita. Apakah dia tidak bisa mengatakan alasannya karena dia diblokir oleh seseorang? Ya, pasti karena itu.
Dan orang yang melarangnya sudah pasti si bajingan bernama kei ardan yang selama ini mengendalikan semua ini di balik layar!
Kei ardan pasti menargetkannya karena dia menginginkan wanitanya.
Jelas dia sekarang sudah menjadi musuh bebuyutannya dan kebencian ini tidak akan pernah berakhir sebelum dia membunuh kei ardan dengan tangannya sendiri.
Setelah berspekulasi tentang apa yang terjadi, Issei menatap Grayfia dengan lembut dan berkata, "Tidak apa-apa, aku tahu kau melakukan ini karena perintah dari bajingan bernama kei ardan itu. Dia pasti sengaja mengancammu dengan sesuatu yang tidak bisa kau tolak sehingga kau terpaksa menjalankan misi untuk membunuhku, kan?"
"Jangan khawatir, aku pasti akan menyelamatkanmu! Katakan saja apa yang dilakukan kei ardan hingga mengancammu? Aku pasti akan melakukan sesuatu agar dia tidak bisa mengancammu lagi."
Ucap Issei sambil tersenyum lembut. Rambutnya acak-acakan, tubuhnya penuh luka, baju atasnya robek dan memperlihatkan dadanya yang telanjang. Dipadukan dengan aura Harem King dari kehidupan sebelumnya, wanita mana yang bisa menolak pesonanya?
Grayfia: ???
Untuk pertama kalinya, Grayfia merasa mual saat melihat sikap percaya diri seseorang.
Jelas ada sesuatu yang salah dengan otak bocah bernama Issei Hyoudou ini.
Mengapa Issei tiba-tiba menyalahkan kei ardan, padahal dialah yang berinisiatif untuk mencoba membunuhnya?
Dia bahkan mengalami delusi bahwa dia telah diancam oleh kei ardan.
Grayfia mendesah.
Apakah ini protagonis dunia?
Sudahlah, lebih baik membunuhnya sekarang.
"Sepertinya kau salah paham bahwa aku diancam oleh orang bernama kei ardan. Tapi terserahlah, kau akan mati sekarang juga." Kata Grayfia dengan wajah dingin dan tanpa ekspresi.
"Kau tak perlu berbohong, aku tahu kebenarannya." Issei menggelengkan kepalanya dan masih ada senyum lembut di wajahnya.
Dia tahu bahwa di balik topeng wajah dingin Grayfia, ada ekspresi keengganan dan kesedihan karena dipaksa membunuhnya.
Sungguh wanita yang dingin di luar, namun lembut di dalam...
Grayfia tetaplah Grayfia, dia tetap sama seperti di kehidupan sebelumnya.
Meskipun sekarang sikapnya agak berbeda karena ada seseorang bernama kei ardan yang mengancamnya. Namun setelah dia melenyapkan kei dari dunia ini, dia pasti akan langsung melompat ke pelukannya dan meminta maaf karena telah menyakitinya, bukan?
Jika kei dan para pahlawan wanita mendengar ini, mereka pasti akan berpikir bahwa sang tokoh utama memiliki masalah dengan otaknya.
Tokoh protagonis ini terlalu delusi!
"Kau…" Grayfia merasa lelah berbicara dengan sang tokoh utama, lebih baik membunuhnya tanpa banyak bicara.
Grayfia kemudian mengangkat tangannya dan menciptakan lingkaran sihir raksasa sepanjang 10 meter. Sihir itu terkumpul di tangan kanannya dan siap melepaskan serangan penetrasi esnya, tetapi dia tiba-tiba berhenti saat mendengar suara hati kei.
Kei ardan berkata jika tokoh utama terbunuh sebelum alur cerita berakhir, dunia fiksi ini akan runtuh dan alur cerita akan dimulai lagi dari awal?
Grayfia buru-buru membatalkan sihirnya dan terdiam saat dia masih terbang di atas langit.
Ekspresinya menjadi rumit saat dia melihat Issei yang sudah tidak bisa berdiri di tanah.
"Aku tidak akan membunuhmu hari ini, tetapi kau harus menjauh dari Rias dan teman-temannya! Kalau tidak, aku akan membuatmu menderita lagi seperti sekarang."
Setelah Grayfia mengatakan itu, dia langsung berteleportasi dan menghilang ke dunia bawah.
Bagaimana dengan Issei? Dia jatuh terlentang ke tanah. Meskipun tubuhnya babak belur, ada senyum lebar di wajahnya.
{Hahaha Grayfia oh Grayfia... Aku benar, kau tidak membunuhku pada akhirnya. Kau pasti sangat enggan membunuh orang baik sepertiku, kan?}
{Jika bukan karena ancaman kei ardan, kamu tidak akan pernah berani melakukan sesuatu seperti menyakitiku. Karena aku tahu kamu sebenarnya orang yang lembut dan baik.}
{Seperti yang diharapkan dari istriku di kehidupan sebelumnya. Di kehidupan ini aku pasti akan membalasmu hehe. Aku akan memberimu lebih banyak cinta, terutama di ranjang!}
...Jawaban kei: ...
Para pahlawan wanita: ...
Pada saat ini kei tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluh.
[Lupakan kalimat cinta penuh gairah sang tokoh utama. Wahai tokoh utama, mengapa kau terus memfitnahku ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginanmu?.]