Download App
85.71% White Emperor : OP MC / Chapter 24: Chapter 24

Chapter 24: Chapter 24

Setelah selesai memakan sarapan, Arima beranjak dari tempatnya dan menuju tangga, ke ruang bawah tanah.

Menggunakan [Observasi HAKI] Arima melihat Ruang bawah tanah ini, memliki 3 lantai.

Lantai 1 sebagai ruang penyimpanan, lantai 2 sebagai ruang latihan sihir, dan lantai 3 adalah Sebuah lab.

Lab di lantai 3 dipenuhi dengan pintu keamanan yang sangat banyak dan merepotkan.

Ini adalah fasilitas yang disediakan oleh pemerintah pertahanan kepada Arima, jika ingin menggunakan Penelitian di bidang apapun.

Arima membuka loker yang ada di lantai pertama, loker tersebut memiliki baju ketat hitam untuk melakukan aktivitas fisik seperti latihan sihir dan pertempuran tangan ke tangan.

Arima tidak mengenakannya dan hanya melihat-lihat, setelah selesai Arima langsung menuruni tangga menuju lantai ke 2.

Di lantai ke 2 Arima bisa melihat Kiyotaka yang sudah bersiap, dengan seragam hitam yang ada di lantai 1.

Kiyotaka militik ke arah Arima.

"Arima-san apa yang akan kita lakukan di sini?."Kata Kiyotaka dengan penasaran apa yang akab di lakukan Arima.

"Kita hanya akan saling mengenal satu-sama lain, aku hanya ingin melihat seberapa jauh kemampuan mu Kiyotaka."Kata Arima dengan tenang.

Kiyotaka dengan santai menganggukkan kepalanya kepada Arima.

"*Tersenyum* kalau begitu kau bisa menyerangku dengan kemampuan bertarung beladiri mu. Dengan tidak menggunakan sihir. kau bisa maju kapanpun, dan ingat, jika kau menahan diri kau sendiri yang akan menyesalinya."Kata Arima sambil melihat CAD Kiyotaka yang menempel di pergelangan kirinya, itu adalah CAD tipe gelang.

Kiyotaka yang mendengarkan apa yang Arima katakan masih terlihat santai dan tenang.

Mereka berdiri di dalam Ruangan putih dengan diameter yang luas.

Kiyotaka melangkahkan kakinya menuju Arima, dia sedang berjalan.

Tapi dengan sekejap, Kiyotaka menambah kekuatan kakinya, berubah menjadi cepat dan segera mencapai Arima.

Arima yang melihat ini hanya tersenyum, kiyotaka sudah berada di depannya dengan kecepatan yang sangat cepat.

Via di pastikan kekuatan fisik Kiyotaka sangat Bagus.

Kirotakan mengeluarkan rentetan pukulan yang langsung di hindari oleh Arima dengan mudah.

Arima melihat masa depan, dan melihat Kiyotaka akan menyerang dengan tendangan memutar.

Arima tersenyum untuk serangan tersebut, setelah menghindari semua pukulan, tendangan yang sudah di presdiksi oleh Arima terjadi.

Arima tidak menghindar tapi, memposisikan dirinya siap.

Ketika kiyotaka mulai menendang, Arima juga menendang kaki kiyotaka dari bawah, segera Kiyotaka melayang di udara.

Di udara Kiyotaka berpikir dengan apa yang terjadi dan dia tidak menyangka dengan pergantian ini, dia terkejut dengan apa yang terjadi.

Dan mulai menebak-nebak dengan apa yang sudah di lakukan Arima.

Ketika Kiyotaka memikirkan banyak hal, Sebuah kaki menghampiki kepalanya dari depan.

Dengan Refleks Kiyotaka dia menyimpan kedua tangannya melindungi kelapa depannya.

Dengan menyilang-kan kedua tangannya di depan, Kiyotaka menghalangi Pengelihatannya.

Arima yang sudah melibat masa depan, ketika kiyotaka melakukan pertahanan di udara dan menghalangi Pengelihatannya sendiri dengan tangannya, Arima segera menarik serangannya.

Arima Memutar tubuhnya dengan Santai, Arima mengarahkan tendangan lain ke arah Perut sisi kiri Kiyotaka.

*Bam!*

Kiyotaka terlempar selama beberapa meter,Tendangan Arima sangat keras dan tepat ke arah perut, bahkan angin dari tendangan Arima masih berada di udara.

*Bam!*

*Benturan*

*Benturan*

Kiyotaka terlempar dan segera beguling guling di lantai karena tidak bisa menghentikan Tendangan telak dari Arima.

"Buss..!"

Setelah beguling-guling di lantai, Kiyotaka tidak mengeluarkan sedikit pun suara, begitu juga Arima.

Situasi menjadi hening di ruangan tersebut.

"Respon mu sangat mengerikan, tapi ilmu beladiri mu sangat mudah untuk di baca.."Kata Arima sambil tersenyum menatap Kiyotaka di tanah.

Kiyotaka yang masih di bawah berdiri sambil memegang perut sampingnya.

"Arima-san, tolong menahan diri."kata Kiyotaka sambil merintih kesakitan, memegang perutnya.

"Sudah ku bilang aku hanya ingin melihat kemampuan mu.. apakah kau ingin belajar Taijutsu dariku?."Kata Arima menatap Kiyotaka.

"Aku pikir-."

"Baiklah kalau begitu, kita akan melakukan sesi pagi seperti ini setiap hari, kalau begitu ayo kita mulai kembali."setelah mengatakan kalimatnya, Kiyotaka merasakan perasaan tidak nyaman dari Institusinya.

Ketika Kiyotaka masih berpikir, Arima sudah menghilang dari tempatnya dan berdiri di belakang tubuh Kiyotaka.

Kiyotaka yang merasakan kehadiran seseorang di belakang tubuhnya segera merasakan tangan yang memegang bahunya.

"Kau akan menjadi assisten sekaligus ketua dari tim yang akan ku pimpinan, tidak boleh ada kelemahan, kekalahan apalagi penghinaan."Kata Arima dengan nada Yang dingin.

Intuisi Kiyotaka mengatakan harus menunduk, dan ketika dia menundukkan kepalanya angin kencang berhimbas di atas kepalanya.

Kiyotaka menelan ludah dari serangan yang di lakukan Arima tersebut.

Kiyotaka mengabaikan rasa sakit di perut sampingnya, dan melompat ke depan sambil membalikan tubuhnya menghadap ke arah Arima.

Tapi ketika dia berbalik badan Arima sudah tidak ada di tempat nya berdiri.

Lalu Kiyotaka melihat ke belakang kepalanya dan melihat bayangan Arima sedang memposisikan tubuhnya untuk menendang.

'kenapa aku harus berakhir dengan monster seperti ini.'Gerutu Kiyotaka di dalam hatinya.

____

-15 Menit kemudian

"Huff!"

"Huff!".

Kiyotaka yang sedang berada di tanah sedang kehabisan nafas, sedang berusaha mengambil nafas dari udara ke paru-paru nya.

Tubuh dan wajah juga di penuhi dengan keringat, Kiyotaka sedang memejamkan matanya dan berharap "latihan" ini sebagai mimpi belaka.

"Apakah sudah berakhir?, Baiklah ku rasa sampai di sini saja untuk hari ini."suara Arima terdengar dengan nada dan nafas yang tenang, yang mengartikan tidak terjadi apapun kepadanya.

Arima tersenyum sambil melihat ke arah Kiyotaka, tidak menyangka bahwa dia bisa mendapatkan "Berlian" di sisinya.

Arima melihat ke arah Kiyotaka, lalu menaruh pemikiran mendalam di dalam pikirannya, dan mengevaluasi pertarungan yang baru saja terjadi.

'ngomong-ngomong tentang Kiyotaka apa kedekatan elemen yang dia punya?'Kata Arima di pikirannya.

Segera Pupil vertikalnya yang berwarna abu-abu gelap, melakukan perubahan.

Dari inti retina matanya berputar-putar membentuk lingkaran-lingkaran spiral berwarna Unggu-gelap dan segera 6 Tomoe menyebar dari titik tengah retina matanya.

Arima mengaktifkan Rinnegan-nya dan melihat ke arah tubuh Kiyotaka.

Setelah melihatnya dengan sekilas Arima bisa melihat seluruh isi, permukaan, komposisi dan banyak lagi yang termasuk kedekatan elemen dari Kiyotaka dan Arima segera terkejut dengan apa yang dia temukan.

Arima menonaktifkan Mata [Rinnegan] dan matanya kembali seperti mata vertikal nya semula.

Lalu menghampiri Kiyotaka."Kiyotaka ada yang ingin kukatakan kepadamu..."

___________________

teman-teman jika kalian ingin membantu saya menulis, dan mensupport. bisa memberikan dukungan\donasi ke link di bawah ini.

https://saweria.co/Davidsohay

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Dan kepada kalian semua...!! terimakasih banyak, karena sudah membaca fan-fic "White Emperor" ini :).

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Donasi Saweria.

- Guys jika kalian mendonasi kalian bisa menanyakan pertanyaan, apapun yang mengandung spoiler, meski aku akan membocorkannya sedikit.

juga jika kalian ingin berdonasi di Saweria adalah 10K oleh karena itu mohon bantuannya teman-teman. Terimakasih banyak.


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C24
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login