Download App
35.71% White Emperor : OP MC / Chapter 10: Chapter 10

Chapter 10: Chapter 10

Setelah kembali ke kuil Kyuchoji Arima menyapa kepada Yakumo dan memberikan kartu Yakumo setelah itu ke kamar dan mandi dan beristirahat di tempat tidurnya.

Arima melihat je arah atas sambil berpiki.

"Kira-kira kapan waktu yang tepat untuk aku membeberkan identitas diriku ya...aku ingin mempunyai rumah sendiri, dan mempunyai rumah harus mempunyai identitas yang jelas.

"Hahh... Tidak akan lama lagi.."kata Arima.

"Hei.. Arima apakah di dunia ini kau ingin tinggal secara damai."tiba-tiba suara Albion bergema di kepala Arima.

"Albion... Tentu saja tidak, kedepannya akan banyak kekacauan yang akan terjadi, kita juga harus ikut bertempur dalam pertarungan kedepannya, mengingat identitas diriku yang sekarang."jawab Arima sambil merebahkan tubuhnya di kasur.

"Begitu.."kata Albion.

"Kenapa denganmu Albion apa kau merasa bosan.?"kata Arima sambil tersenyum.

"Tidak bukan begitu, mula-mula naga memang pemalas jadi masa istirahat seperti ini sudah biasa. hanya saja, tanpa naga merah sedikit bosan tidak berkompetisi, padahal aku mendapatkan host yang kuat, aku ingin mempermalukannya, itu saja."Kata Albion.

"Haha memang apa kau ini, anak kecil."Arima tertawa melihat tingkah laku naga putih ini.

"Kau tidak akan mengerti, persaingan ku dan naga merah itu selalu berakhir seimbang, jadi aku hanya ingin mengakhiri sejarah itu saja!!."kata Albion dengan nada tinggi.

"Baiklah-baiklah.. terserah dirimu saja."kata Arima, dia pun menutup matanya.

_________________

-Keesokan paginya seperti biasa Tatsuya datang ke kuil tapi tidak dengan kehadiran miyuki.

Arima menyapa Tatsuya dan mereka mulai beradu Taijutsu, seperti biasa Arima hanya menghindari pukulan dari Tatsuya dan memberitahukan kesalahan yang ada pada gerakan Tatsuya.

Setengah jam kemudian Tatsuya berbaring di tanah dengan kelelahan.

"Huff.. hufff.."Tatsuya berkeringat deras sambil mengambil oksigen untuk mengisi paru-parunya.

"Hahaha.. Tatsuya kau harus lebih melatih staminamu, normalnya kita harus berlatih selama satu jam atau lebih, dalam satu ronde."kata Arima.

"Huff.. aku akan berusaha Kishou-san."kata Tatsuya yang merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

"Ohh.. benar kalau tidak salah besok adalah hari upacara pembukaan sekolahmu yaa..? Semoga kau mempunyai banyak teman Tatsuya."kata Arima.

"Terimakasih kishou-san, atas perhatiannya."kata Tatsuya.

"Apa yang kau ucapkan, kau dan Miyuki sudah ku anggap sebagai adik, tentu saja aku akan memperhatikan kalian."kata Arima sambil mengelus rambut hitam Tatsuya.

Sekilas Tatsuya merasakan emosi yang memenuhi perutnya tapi segera hilang dan Tatsuya sedikit tersenyum.

"Terimakasih.!"kata Tatsuya.

Arima hanya mengangguk tersenyum sambil melihat ke arah langit.

________

-beberapa hari kemudian.

Tatsuya dan Miyuki datang tapi miyuki memakai seragam SMA Divisi ke-1 berwarna hijau dan putih.

Tatsuya langsung di serang oleh murid dari Yakumo yang lain.

"Kishou-sama, Sensei di mana?"kata Miyuki dengan keheranan.

"Miyuki-kun."kata Yakumo, suaranya berasal dari belakang Miyuki.

"Sensei?."Miyuki melihat ke belakang, tapi tidak ada siapapun dan miyuki mencari Yakumo.

"Puf.."Ketika Miyuki memutar arahnya kembali Yakumo menekan pipi Miyuki.

"Hahh..! Sensei tolong jangan menyembunyikan keberadaan mu seperti sinobi Sensei!."kata Miyuki.

"Hmmm.. tapi aku memang Shinobi, mengendap-endap sudah menjadi kebiasaan bagiku.."kata Yakumo sambil tertawa.

"Di jaman sekarang ninja bukan suatu profesi!."kata Miyuki.

"Hmmm.. Apakah itu seragam SMA Divisi ke-1?.kata Yakumo.

Miyuki tersenyum."benar, kemarin adalah upacara penerimaan... Emm sensei?."

Yakumo memperhatikan Miyuki dengan sekasama dab memasang wajah bercanda.

"Hehe.. seragam baru yang di penuhi aroma kepolosan remaja, bahkan warna putih tidak bisa menutupi aura sensualitas mu.."

"Se-sensei.."Miyuki mundur beberapa langkah.

"Bagaikan sebuah kelopak bunga yang akan segera mekar... Kuncup baru yang akan segera akan tumbuh.. ini bisa di sebagai moe benar .. ini bisa di sebut sebagai moe."kata Yakumo.

Arima tidak menyembunyikan dirinya dan menendang Yakumo dari samping, Yakumo sempat menahan tendangan tersebut tapi, Yakumo terbang beberapa puluh meter.

Angin yang kencang yang di hasilkan oleh tendangan mengibaskan rambut putih Arima yang jauh dan terlihat indah.

"Om-om hentai menjauh dari Miyuki."kata Arima dengan santai.

"Yahh... Kishou-san kamu jahat.."kata Yakumo yang berada di kejauhan.

Tatsuya yang sudah menyelesaikan urusannya dari tadi dan melihat situasi ini segera berbicara kepada Yakumo.

"Shishou sepertinya Miyuki anda membuat Miyuki ketakutan bagaimana jika anda menenangkan diri sebentar."kata Tatsuya yang berjalan menghampiri Yakumo.

"Ya ampun, aku harus meladeni dua serangan sekaligus.. baiklah Tatsuya Kun majulah."kata Yakumo sambil mengacungkan tangannya mengundang.

Tatsuya berlari ke arah Yakumo, dan pertempuran Taijutsu tangan ke tangan mulai di lakukan...

Di samping Arima dan Miyuki melihat mereka.

"Miyuki seperti biasa kau terlihat indah."kata Arima sambil mengacungkan jempolnya.

"Terimakasih kishou-sama.."kata Miyuki sambil menundukkan kepalanya.

"Jadi apakah kau mempunyai teman di sekolah?."Kata Arima.

"Aku mempunyai beberapa teman di sekolah."jawab Miyuki sambil tersenyum.

"Begitu... Yang rukun oke..?"Kata Arima.

"Oke.."kata Arima.

Setelah beberapa percakapan Arima memfokuskan perhatian kepada Tatsuya dan Yakumo.

Mereka seimbang tapi, terlihat bahwa Yakumo berada sedikit di atas Tatsuya.

Tidak akan menunggu waktu lama, Tatsuya akan menyusul Yakumo dalam keahlian Taijutsu.

Menunggu beberapa menit mereka berhenti dan berbicara satu sama lain sebelum menghampiri Arima dan Miyuki.

"Oni-sama bagaimana jika kita sarapan terlebih dahulu, Sensei dan Arima-sama juga, jika tidak keberatan silahkan ikut."kata Miyuki.

Mereka makan di bawah pohon sambil memakan tollti lapis yang Miyuki buat.

Arima selama beberapa saat merenung sambil melihat ke arah langit.

"Hmm? Ada apa Kishou-san?."kata Yakumo terlihat penasaran apa yang di pikirkan pemuda berambut putih ini.

"Yakumo-san aku pikir aku sudah cukup untuk beristirahat, dan aku juga sudah mengumpulkan informasi yang di perlukan untuk hidup di jaman ini, bisakah aku merepotkan mu, memberitahu presiden dan Ten master Clan, dengan situasi ku yang sekarang ini?."Kata Arima terlihat serius.

Yakumo, Miyuki dan Tatsuya juga melihat Arima dengan serius.

"Apakah benar Kishou-san, bahwa keputusan ini yang akan kau ambil kembali.?"kata Yakumo.

"Tenang saja, aku sudah terbiasa berhadapan dengan para pejabat negara, tapi aku tidak tau apa tanggapan Ten master Clan dengan keberadaan ku sekarang."kata Arima sebelum melanjutkan.

"Seperti yang kau ketahui aku mempelajari aturan  dari sistem "kelurga" di Jepang."

"Tidak di ragukan lagi bahwa sistem ini bisa menjadi keuntungan sekaligus kerugian bagi negara."kata Arima.

Yakumo terdiam selama beberapa saat, lalu mengarahkan pandangannya kepada Tatsuya dan Miyuki yang memperhatikan pembicaraan antara Yakumo dan Tatsuya.

Melihat ini Arima tersenyum dan berbicara."tidak apa-apa topik ini bisa menjadi pelajaran bagi mereka."

Yakumo mengangguk."lalu apa maksud anda dengan kerugian itu."

"Kompetisi terlalu besar di kalangan keluarga, seperti yang kau ketahui penyihir jaman sekarang sudah semakin menjauh dari kemanusiaan, eksperimen dan sebagainya telah di lakukan oleh berbagai keluarga pada penyihir, Untuk memenangkan sebuah kompetisi, tapi mereka lupa untuk membalikan badannya dan tanpa mereka sadari keluarga yang terlalu tenggelam untuk berkompetisi sudah sangat jauh dari kemanusiaan."

"Aku mengerti sifat dasar manusia adalah "tamak" itu tidak bisa di pungkiri bahkan oleh diriku sendiri, oleh karena itu aku ingin memberi batas cukup untuk mengatur apa yang kurang saat ini."Kata Arima dengan nada yang dalam.

"Dengan kata lain kau ingin mengekang Ten master Clan."kata Yakumo dengan serius.

"Mengekang. Bukankah kata yang benar "meminta batasan" adalah apa yang aku minta, jika tidak bisa maka aku hanya harus mencari jalan lain tanpa mengundang permusuhan antara sesama penyihir Jepang."kata Arima sambil tersenyum.

______________________________________


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C10
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login