Hari semakin gelap dan aku sama sekali tidak melihat mobil Dirga kembali ke rumah. Berulang kali aku meneleponnya, namun tidak diangkat. Aku juga bingung apa yang membuatnya meledak. Padahal tadi itu dia hanya menegur Lela juga Martin. Apa mungkin aku tidak mendukung pendapatnya, soal ia menegur tadi. Bukannya Dirga sedikit berlebihan, tidak salah kok. Jam mulai bergerak menunjukkan kearah jam 7 malam.
Bibi Siti kembali mengetuk pintu kamarku, aku mendiamkannya. Karena tidak diladeni juga, ia berhenti mengetuk pintu kamarku. Cepatlah pulang Dirga, aku sangat mengkhawatirkanmu, takut terjadi apa-apa sama kamu, tolong kembalilah sekarang ....
***