"Lho, kenapa? Lo kenapa?" tanya Meta sudah heboh sambil berlari mencari di mana keberadaan Dion.
Dion tampak memuntahkan makanan itu, kemudian dia meneguk air mineral sebanyak-banyaknya. Matanya melotot ke arah Meta, seolah dia ingin membunuh Meta saat ini juga.
"Kamu ini masukin mericanya sebanyak apa? Kenapa aku tidak bisa merasakan apa pun selain rasa pedas di masakanmu itu?"
"Aku—"
"Bahkan kamu tidak merasa pedas sama sekali?" kata Dion yang tampaknya semakin takjub. "Kurasa yang rusak itu bukan kemampuanmu memasak. Tetapi juga indera perasamu."
"Tapi—"
"Sudah, pergi... pergi! Jangan buat aku masuk rumah sakit karena masakanmu lagi."
Meta hanya diam, kemudian dia mengangguk lemah sambil kembali masuk ke dalam dapur untuk mengambil tasnya. Saat dia ingin pergi, dia melirik ke arah masakannya. Kemudian dia diam sejenak memandangi masakan itu.