Chapter 155: Arogansi - Bagian II

Dmitry tersenyum kecut setelah mendengar itu. Dia kemudian berkata, "Baiklah."

Sedetik kemudian, Dmitry mengangkat kedua tangannya dan menyatukan jari-jemarinya. Dia membentuk gestur pola dari jemarinya yang saling menyentuh.

"Domination Technique, Infinite Darkness."

Gestur tangan itu, apa jangan-jangan Dmitry berencana— sedetik setelah itu, kejadian tidak terduga terjadi.

Itu berlangsung dalam sekejap.

Aku melihat kegelapan merayap keluar dari bayangan Dmitry dan membesar hingga merubah ruang di sekelilingnya menjadi dinding hitam. Itu persis seperti bola kubah raksasa berwarna hitam pekat, dan dari garis retakan yang muncul pada kulitnya memancarkan cahaya berwarna merah.

Saat semua proses itu berlangsung, energi yang sangat kuat terpancar dari dalamnya.

Kini aku tidak bisa melihat mereka berdua saat kegelapan absolut itu mengelilingi mereka. Dan sesaat kemudian, kegelapan itu menyusut ke satu titik dan menghilang ke dalam ketiadaan.