Setelah empat jam perjalanan, mereka sudah memasuki wilayah rest area setelah tadinya melewati perhutanan.
Ohm yang baru saja bangun tidur dapat melihat bahwa sudah ada beberapa kumpulan rumah rumah di sana.
"Dah deket rest area belum si? Gue kebelet" ujar nya setengah serak. Fiat menghela napas pasrah lalu memukul pelan kepala Ohm.
PLAK!!
"oooihh..."
"Untung lu ngeluh pas udah deket anjir, kalo kaga nasib lu harus ke pinggir hutan sendirian" ujarnya. Ia belum merasa lelah ataupun mengantuk sedari tadi, kalaupun ia mengantuk ia akan menelepon Oajun untuk menemaninya selama perjalanan.
"Iya iya, sukur deh" balas Ohm.
Fiat menaikkan kecepatannya, karena mobil Max di depan sana sudah terlihat jauh dan terlihat menge sen ke arah kiri.
Itu rest area.
" Yang, bangun. Udah nyampe rest area ini" ujar Tay sambil menepuk pipi New yang sedang tertidur dengan nyaman. Si New pun mengangguk, lalu membuka mata dengan malas dan turun dari mobil.
Yang lain sudah masuk ke dalam gedung rest area.
Chimmon baru bangun, membuat Purim kesulitan membangunkannya sedari tadi, sama seperti Max.
Ia baru saja turun dari mobil nya, dan langsung pergi ke pintu sebelah untuk membangunkan Sing yang sejak tadi tertidur pulas.
"Harit, bangun. Udah nyampe di rest area ini" ujarnya sambil membuka sabuk yang di pakai Sing.
Empunya menggeliat, tetapi hanya berdehem untuk menanggapi Max.
"Laper kan rit? Ini ada mcd ada phd, ayo makan dulu" Max mencoba menarik Sing dengan jaket yang ia pakai, dan berhasil. Ia membuka matanya lalu menatap Max.
"Hm? Dah nyampe?" Tanya nya sambil turun dari mobil. Max mengangguk, ia sibuk membenarkan kaos dan jaket yang dipakai Sing lalu membenarkan rambutnya yang acak acakan.
Sing terlihat menunjukkan sifat omega nya pada Max.
"Iyaa"
Sing hanya menurut, ia justru memeluk lengan Max sambil mengikuti nya berjalan masuk ke gedung dengan gontai.
Sangat lucu dilihat karena perbedaan tinggi nya dengan Max yang sedikit jauh, apalagi Max lebih berotot daripada nya.
Sing hanya seleher Max, terlihat pas sekali.
Di rest area terdapat mcd, phd, sbux, chatime, minimarket, hotel, dan juga beberapa toko lainnya.
Pemudi memilih untuk menyebar sementara waktu untuk memilih makanan sendiri, dan Max and the gang memutuskan untuk berkumpul di mcd.
Max yang meminta, itupun karena menuruti permintaan Sing.
"Muka lu bantal banget nchim" komen Beam saat melihat Chimmon sudah terpejam kembali di pundak Purim.
"Biasa, namanya juga kebo" sahut Purim lalu mengacak rambut pacarnya.
"Ohm mana?" Tanya Peak pada Max. Ia menggeleng lalu menuntun duduk Sing di sampingnya.
Sama seperti Chimmon, Sing ikut tertidur di pundak Max. Empunya pun membiarkannya.
"Dia lagi ke kamar mandi ama Fiat, lah si Boom kemana?"ucap Aj.
"Di sbux beli kopi, gue udah nitip buat klen semua" jawab Peak lalu menatap sekeliling meja mereka.
"Marc, Mick mana?" Tanya Max.
Adiknya itu harus selalu di bawah pengawasannya, apalagi ia terkadang suka lupa arah.
"Di minimarket mau beli jajan sama Nanon" jawabnya setengah menguap. Ia harus minum kopi agar tetap terjaga, karena habis ini ia akan menggantikan Nanon mengemudi.
"Ges dah pada pesen?" Tanya Max. Yang lain menggeleng.
"Gue pesenin ya, ngikut kan?" Semuanya mengangguk setuju, tetapi sebelum Max sempat berdiri, Ohm sudah datang dan melewatinya.
"Gausah, gue aja. Nanti ada yang kebangun" potongnya lalu segera pergi untuk memesan meninggalkan Max yang terdiam bingung.
Peak menyadarinya, ia pun melirik Sing yang masih nyaman di rangkulan Max, lalu tertawa.
"Astaga, drama kalian ini ada ada aja" ucapnya membuat Max menatapnya datar. Ia juga tak tahu mengapa Ohm terlihat kesal padanya.
Sudahlah, lebih baik ia sedikit beristirahat untuk melanjutkan perjalanan yang masih membutuhkan waktu 5 jam lagi.
Karena ia tak diperbolehkan untuk mengemudi sampai tujuan, maka setelah 2 jam perjalanan nanti ia akan bergantian dengan Sing.
Oleh karena itu Sing harus bangun sekarang. Max menepuk pipinya pelan, dan Sing menanggapinya dengan gumaman.
"Hmm?"
"Bangun. Minum kopi gih, nanti lu nge drive gantiin gue" Sing langsung terbangun, ia pun merenggangkan tubuhnya lalu melepas jaket yang ia pakai.
"si kembar mana?" Tanyanya.
"Heh lu bukak dulu mata lu yang bener, gak liat si kembar duduk di samping lu?" Jawab Chimmon sedikit sewot, ia pun baru bangun karena mendengar keributan barusan.
Aj dan Jj menatapnya datar, membuat Sing tertawa cengengesan lalu memutuskan untuk mengobrol dengan mereka seputar hal kecil.
Tak lama dari itu, Ohm kembali dengan semua pesanan dia dibantu Frank. Ia pun segera meletakkan nya di meja dan tak lama Boom datang dengan membawa banyak kopi.
"Selamat menikmati" ujar Ohm. Ia lalu duduk di samping pasangan Meanplan dan mulai memakan makanannya sambil mengobrol dengan Mick, Perth, Fiat dan juga Nanon.
Semuanya makan dengan khidmat, hingga saat mereka selesai makan dan sedang mengemil snack nya, Max angkat suara.
Ia lalu meletakkan ponselnya setelah tadi menghubungi resepsionis hotel untuk reservasi kamar.
"Jadi gaes planning kita besok gini..." ucapnya memulai membuat semua orang menatapnya, termasuk Offgun dan Taynew yang baru datang.
Mereka makan di phd tadi.
"Kita nyampe disana kisaran jam setengah 6 an, jadi setelah nyampe sana istirahat dulu nyampe siang, baru nanti jam 2 nya kita cuss pergi ke lapangan. Oke??"
"Wokeee!!!"
"Sip, khusus kalian yang memang masi capek bisa istirahat lebih lama kok, lagian untuk besok cuma 2 kali aja. Terutama Mick, Nanon, Plan, Fiat sama Beam" yang disebutkan hanya mengangguk menyetujui.
Setelah selesai dengan urusan makan dan juga ke kamar mandi, mereka kembali melanjutkan perjalanannya.
"Nanti pas udah di gerbang kabupaten kita ganti drive ya rit, jangan tidur lagi" ucap Max.
"Iyaaa, gue nonton aja dah"
Perjalanan cukup lancar, jalanan tidak rusak dan pemandangan hutan pun terlihat di sepanjang jalan.
Suasana hati Ohm saat itu sedikit jelek, entah kenapa. Membuat Fiat heran dengan sikapnya itu.
"Lu nape si anying, asem banget kek nya" tanya nya.
"Kagak"
"Halah, tau aja gue. Lu kan kesel liat si Max di tempelin Sing, ngaku lo" tebak Fiat.
"Ck, iya ih. Sebel aja ngeliatnya. Dah tah gue lagi ngenes, bisa bisanya dia enak enakan kek gitu" jawabnya. Fiat tertawa, bahkan sampai sampai tak sengaja menekan tombol klakson.
"Wkwkwwk!!! Anjirlah!!"
Ohm hanya diam menatapnya datar, tetapi tak urung ia memukul kepala Fiat lumayan keras untuk menghentikannya.
PLAK!!
"Adoh!!"
"Bising lu bakwan kawi" ucapnya sebal.
Tak lama dari ia mengucapkan itu, sebuah pesan datang dari seseorang.
Itu Max. Kebetulan sekali.
Fakeseme
Heh, si pujaan hati lu nelpon gue nih
Ohm melebarkan matanya. Wah sempat sempatnya Toey menelepon Max tengah malam begini. Iapun jadi lupa bahwa ia sedang kesal, lalu segera membalas pesan nya.
Me
Eh anjir seriusan??
Fakeseme
Iyeee, dia lagi ngomongin sesuatu ama gue, hehe
Ngomongin apaan??
Nanti gue kasi tau, dah ya hp gue mo di pake Sing
Aelah anjim, kepo gue
Mueheheheeh
Ohm menghela napas gugup. Toey sudah mulai muncul lagi, ia jadi penasaran selanjutnya bagaimana.
Tetapi ia baru saja tersadar, bahwa Max taakan bisa mengemudi ngebut sambil chattingan. Ia tak bodoh untuk menyadari bahwa sejak tadi ponsel Max di mainkan oleh Sing.
Tapi ia tak peduli. Ia hanya penasaran dengan apa yang akan di katakan oleh Max besok tentang Toey.
Semoga saja berita baik.
_________________________________________