Bel pulang sudah berbunyi sejak sejam yang lalu, tapi Karin masih diam di bangku nya. Pandangan nya fokus pada papan yang penuh akan coretan rumus rumus fisika. Guru fisika nya tidak pernah tanggung tanggung dalam memberikan catatan pada mereka.
Ia menghembus kan nafas lega begitu ia selesai mencatat materi pada buku biru nya. Tidak membutuh kan waktu yang lama, ia telah merapikan benda benda di atas meja cokelat itu. Setelah memasti kan tidak ada barang yang tertinggal, ia meraih tas dan beranjak dari bangku nya.
Degup jantung nya seakan berhenti kala lampu kelas nya mendadak mati. Bukan hanya itu, suara petir yang mulai bersahutan membuat ia semakin takut. Ia takut gelap..... ia juga sangat takut akan petir.
Di sana, terlihat Aldo yang sedang berjalan bersama Jassen, si ketua OSIS Luhan School.an
"Ya emang."
"Sumpah, kenapa sih ya Tuhan pak Aldo makin menggoda aja." Ucap Rina.
"Beruntung tuh yang jadi istri nya."
Karin tersenyum bangga, gue kan istri nya.