3 hari setelah berita kelahiran putra Pangeran Mahisa dan Sinta. Raja dan Ratu juga Pangeran Wisnuwhardana beserta adik kandung Raja yang lainnya, segera bertolak ke Istana Kediri untuk menghadiri upacara pemberkatan bayi Pangeran Mahisa dan Sinta. Tidak hanya mereka, Raja juga mengajak ibunda mereka yaitu Ken Dedes untuk pegi ke Kediri besama dengan Raja dan Ratu juga cucunya.
Kereta kuda berangkat pagi – pagi sekali. Udara saat itu sangat sejuk. Tania memangku putranya yang masih kecil itu, tetapi Raja merasa bahwa istrinya terlalu memanjakan putra mereka.
"Hei, kau sudah besar wisnu! Kau harus duduk sendiri!" kata Raja.
"Tidak mau, aku mau duduk di pangkuan ibu", kata Pangeran Wisnuwhardana yang kemudian memeluk ibunya dengan keras agar ia tidak dipisahkan dari ibunya.
"Kalau tahu kau manja seperti ini seharusnya aku mengatur kereta terpisah untuk mu", kata Raja.
"Ibu, ayah jahat!"
Cerita di novel ini adalah fiksi dan hasil pengembangan penulis, bukan 100% mengikuti sejarah asli. Sejarah hanya untuk referensi. selebihnya adalah khayalan author. Mohon bijak dalam memahami cerita ini.