Icha menghampiri Alfred. Ia menutupi gaun tidur tipis itu dengan cardigan rajut panjang. Gadis itu mengusir Alfred, meminta laki-laki itu untuk tidak muncul di hadapannya lagi.
"Aku tidak bisa, Cha."
"Kenapa? Anda sudah membuang saya, Pak Wakil Direktur. Jangan mengatakan alasan basi bahwa, Anda menyesal sekarang. Itu tidak akan berguna," ucap Icha dengan wajah dingin tanpa ekspresi.
Ia ingin membenci Al, tapi rasa cintanya lebih besar dibanding rasa sakit hati, dan rasa kecewanya terhadap laki-laki itu. Apalagi, dia adalah ayah dari bayi yang ada di rahimnya saat ini. Icha penasaran, apakah Alfred akan mengakui anak itu atau tidak seandainya Icha memberitahu?
'Jangan berharap, Cha. Sejak awal, kamu tahu bahwa dia adalah pemain cinta, orang yang memandang wanita sebagai alat pemuas hasrat semata.'
"Walaupun basi, tapi aku tetap akan mengatakannya. Aku menyesal, Cha. Aku minta maaf. Aku datang kemari … karena aku ingin mengatakan isi hatiku padamu."