Zenita akhirnya sadarkan diri setelah satu jam kemudian. Dokter Erwin sudah membalut luka di kening gadis itu. Beberapa macam obat juga tersimpan di atas nakas.
"Kamu sudah sadar?" tanya Aldo yang sejak tadi menunggu gadis itu sadar.
Gadis itu dibaringkan di kamar tamu. Kamar itu akan menjadi kamar milik Zenita selama bekerja menjadi asisten. Baru hari pertama bekerja, tapi gadis itu sudah terluka karena Aldo.
Laki-laki itu tidak mengerti, mengapa ia bisa berhalusinasi. Sebelumnya, ia tidak pernah mengalami hal seperti itu. Aldo pun merasa heran.
"Mas baik-baik saja, 'kan?" tanya Gadis itu saat sadar.
"Seharusnya aku yang bertanya padamu. Maaf, kau jadi terluka karena aku," ucap Aldo menyesal.
"Tidak apa-apa. Jangan terlalu dipikirkan," jawab Zenita santai. Ia beranjak bangun dan duduk bersandar. "Ini hanya luka kecil. Aku sudah terbiasa terluka."
"Ch, kamu ini …. Hari ini, kamu istirahat saja dulu. Aku ingin pergi ke kota sebentar. Mungkin, sedikit malam baru kembali."