"Paman! Kevin!" panggil Aura di depan pintu kamar.
Kepalanya terasa berputar-putar, tidak sanggup melangkah lebih jauh lagi. Ia bersandar di tiang pintu, menunggu kedua laki-laki itu datang padanya. Namun, suara Aura terlalu pelan, tidak bisa didengar di sela keributan yang terjadi.
Terpaksa, ia melangkah dengan susah payah. Tangannya bertumpu ke dinding. Perlahan tapi pasti, akhirnya ia tiba di ruang tamu.
"Paman, ada apa ini?" tanya Aura lemah. Ia terkejut melihat Satya mengalami memar di bagian wajah.
Aldo ikut terkejut saat gadis itu memanggil Satya dengan sebutan paman. Yang lebih mengejutkan lagi, gadis itu tidak menyapanya. Ia seolah orang asing yang tidak terlihat di mata Aura. Aldo menghampiri gadis itu dan mengajaknya untuk pulang.
"Aura, sebaiknya kita pulang sekarang! Jangan tinggal dengan orang yang sudah menyekapmu di sini," ucap Aldo sambil mengulurkan tangan. Ia ingin membantu gadis itu, tapi tangannya ditepis dengan kasar.