"Selamat pagi, Hubby," ucap Julia.
Ia duduk di tepi ranjang, menyentuh pipi suaminya dengan jemari lembutnya. Julia tiba di rumah tadi malam, tapi Damian sudah tertidur pulas. Saat membuka mata, senimannya pun merekah.
"Sayang? Kapan datang?"
"Tadi malam," jawab Julia sambil mengusap perut. Ia sangat lapar, tapi sang bayi menginginkan makanan yang dimasak ayahnya.
"Kenapa tidak membangunkan aku? Perutmu … sakit?" Damian beranjak bangun dan duduk di samping istrinya.
"Tidak."
"Lalu, kenapa?"
"Lapar," jawab Julia dengan manja.
"Aku mandi sebentar, lalu kita turun untuk sarapan," ucap Damian. Ia beranjak pergi ke kamar mandi.
Sejak semalam, cacing di perutnya sudah berdemo. Tapi, ia tidak tega mengganggu jam istirahat sang suami. Hanya bisa menunggu pagi tiba dan meminta laki-laki itu memasak untuknya.
Setelah suaminya memakai baju, ia segera memberitahukan kepada laki-laki itu, bahwa dia ingin makan sarapan buatan Damian sendiri.
"Sejak kapan kamu lapar?"