"Wah! Wah! Wah! Bahagia sekali mereka. Di rumah keluarga Sanjaya akan ada dua pernikahan sekaligus. Jika kita buat satu pasangan pengantin menghilang, kira-kira …."
Adi menceracau di dalam mobil. Sejak datang, ia langsung meminta beberapa orang bayaran untuk menjadi anak buahnya. Ia sudah menyusun rencana balas dendam ini dengan sangat rapi.
Ia berhasil lolos berkali-kali dari pantauan anak buah utusan Damian. Kelihaian laki-laki itu bagai seekor tupai. Sampai saat ini, Damian masih belum berhasil menemukan lokasi persembunyian Adi.
"Tch! Apanya yang katanya orang nomor satu di desa dengan kekuatan tiada tanding. Kau … bahkan tidak bisa menangkapku," gumamnya dengan bibir menyeringai. Tatapan matanya berkilat penuh kebencian. "Aku akan membalaskan dendam saudara kembarku. Kalian hidup bahagia, sedangkan saudaraku mati di bawah jurang.