Kimo duduk di depan sebuah toko parfum. Ia menepi dan mencari tempat aman saat terjadi kerumunan. Namun, saat kerumunan berlalu, ia tidak melihat putrinya.
Setelah merasa lelah, ia pun duduk untuk beristirahat. Memang benar, kepanikan bisa membuat orang menjadi bodoh. Mereka saling mencari tanpa tahu arah, hanya menyusuri lantai demi lantai di mall itu.
"Pak Kimo!"
Laki-laki paruh baya itu menoleh dan keningnya berkerut. Orang yang menyapanya itu terasa tidak asing, tapi ia tidak bisa mengingatnya. Dalam keadaan bingung, Kimo bertanya padanya.
"Maaf, Anda siapa?" tanya Kimo dengan senyum ramah di bibir tuanya.
"Saya Sultan, temannya Damian dan Aldo. Kita pernah berjumpa sekali di rumah Damian," jawab Sultan menjelaskan.
"Oh, Nak Sultan. Maaf, bapak sudah tua, jadi sedikit pelupa," ujarnya berseloroh.
"Tidak apa-apa, Pak. Ngomong-ngomong, kenapa duduk di sini seperti orang kebingungan?"