Langit terlihat suram pagi ini. Aura menatap pekatnya awan hitam yang menggelayut manja seperti kekasih yang enggan terlepas dari pasangannya. Bulan ini sudah masuk musim penghujan. Suasana pemandangan seperti pagi ini, mungkin ia akan melihatnya setiap hari selama beberapa bulan ke depan.
"Ah, mendung sekali," desah Aura.
Kevin tidak pergi kuliah, padahal kemarin sudah bolos. Kalau seperti ini, Aura kehilangan kesempatan untuk melihat isi ponsel Satya. Pasien yang berobat pun tidak ada yang datang. Mereka enggan keluar karena takut terjebak hujan di dalam perjalanan.
"Kenapa?" tanya Kevin sambil membawa secangkir susu hangat untuk Aura.
"Tidak apa-apa. Hanya sedang melihat langit. Sepertinya akan hujan," jawab Aura. Ia menoleh kepada pemuda itu. Melihat segelas susu hangat di tangannya, ia segera bertanya. "Itu … untukku, 'kan?"
Kevin tersenyum tipis. "Kenapa kau tahu?"
"Karena kamu tidak suka susu, jadi susu itu pasti untukku," jawab Aura sambil merampas susu di tangan Kevin.