Chapter 212: Tekanan

Segalanya ketika sedang berada dalam kegalauan telah membuatkan Bening terus menerus menangis.

Perempuan itu sama sekali tidak cukup membuatkan tenang, ketika berada dalam toilet malah terdengar sebuah suara ketukkan pintu.

Dalam hal yang cukup kesal menjadikan beberapa diantaranya terkesan mengganggu membuatkan Bening langsung membuka pintu.

Dirinya cukup begitu bingung ketika segala sesuatunya justru sama sekali tidak ada orang.

Karena merasa semua datangnya tidak ada orang dia kembali masuk ke dalam dan terus kembali mendengar ketukkan pintu lagi.

"Siapa sih? Sumpah menyebalkan banget."

Ketika tiba tiba saja semua yang ada disaat membuka pintu malah setangkai bunga mawar diberikan.

"Eh apa ini? Perasan aku sama sekali tidak meminta bunga mawar."

"Sudah kamu tenang saja ini buat kamu, secara aku ingin berikan saja sih buat kamu."