Pada malam harinya, setelah selesai mengelap tubuhnya dengan dibantu oleh Damian, Ioan terus menatap wajah malaikat kecilnya tanpa merasa bosan sama sekali.
Ia bersyukur karena mempertahankan bayi ini dan tidak sabar untuk melihat buah hatinya yang lain yang sayangnya harus berdiam lebih lama di dalam perutnya.
Damian pergi keluar, hendak membuang air bekas lap dan mengambilkannya makan malam. Ioan menepuk perutnya yang keroncongan dengan lembut. "Sebentar lagi kau akan kenyang," gumamnya seraya tertawa kecil.
Pintu kamarnya terbuka. Mengira Damian telah datang membawa makan malamnya, ia hendak memanggilnya tapi langsung terhenti. Wajahnya yang cerah menjadi sedikit redup ketika ia menemukan bahwa itu adalah Steve yang memasuki kamarnya.
Steve berpura-pura tidak menyadari perubahan ekspresi wajah itu dan meletakkan nampan berisi makan malam Ioan di atas nakas sementara ia menarik sebuah kursi untuk duduk di samping tempat tidur.
Terima kasih