Your age doesn't define your maturity, your grades don't define your intelligence, and rumors don't define who you are. Your best teacher is your last mistake. ~ Robert
"Charlie, apa kau tak merasa aneh paa sikap ayah yang lama kelamaan berubah menjadi baik? Aku merasakan keanehan itu sejak dia minta maaf padaku dulu. Kemudian hari demi hari berikutnya dia makin baik. Aku juga penasaran apa yang selama ini dia lakukan sampai sekarang. Apakah Ia benar benar mengerjakan semua pekerjaannya? Tidak mungkin dia sesibuk itu sampai tidak punya waktu kan? Aku pikir dia menyembunyikan sesuatu. Anehnya aku akhir akhir ini mimpi tentang ayah. Mimpi mimpi itu terasa nyata, aneh, dan menyeramkan." Ujar Draco pada Charlie
"Entahlah, tapi aku juga merasa aneh. Tapi kau tidak akan percaya mimpi begitu saja kan. Kau tahu yang kau mimpikan tidak nyata dan tidak pernah terjadi. Ya... memang mimpi selalu terasa nyata dan ngomong ngomong kembali ke topik... Saat dia dulu minta maaf juga padaku. Kemudian hari demi hari dia makin berubah menjadi orang yang baik. Aku tidak tahu dia kerasukan apa. Aku sangat bertanya tanya apa yang mengubahnya. Coba saja kau tanyakan padanya kenapa dia berubah."
"Apa kau sudah gila?! Kesalahannya pun belum kumaafkan. Bicara dengannya pun jarang. Rasanya canggung tahu! Kenapa tidak kau saja?"
"Kau tahu dia yang paling tidak menginginkanku dulu kan? Dan dulu kau adalah anak kesayangannya."
"Hhhh... benar juga. Tunggu. Apa? Anak kesayangan?"
"Ya, benar. Dia dulu sering mengajakmu keluar, entah kemana... Apa kau lupa? Ah mungkin usiamu masih terlalu kecil untuk mengingatnya."
"Drac!"
Belum sempat berkata apapun pada Charlie namun James sudah memanggilnya terlebih dahulu.
Draco pun mengambil tas sekolahnya lalu berjalan menuju James.
"Ada apa James?"
"Kamu pernah bertanya padaku bahwa kenapa kau tidak boleh berkelahi dengan anak anak? Bahkan jika anak anak itu mengganggumu? Saat itu aku belum menjawabnya tapi kali aku akan. Pertama apakah kamu tahu kenapa Tom bisa sangat bijak?" Tanya James
"Tidak. Kenapa?" Tanya Draco
"Karena dialah yang paling banyak membuat masalah di masa lalunya. Ia belajar banyak dari banyaknya kesalahan yang Ia buat. Karena itu dia sangat bijak. Dia terlalu punya banyak pengalaman. Kau tahu lucunya. Kita semua pernah dipenjara saat masih muda dulu. Termasuk kau kan?" Tanya James lagi.
"Iya aku pernah dipenjara beberapa tahun lalu." Jawab Draco
"Kau tahu. Karena kita beberapa kali masuk penjara karena itu kita sekarang tak masuk penjara lagi. Karena kita belajar dari kesalahan yang kita buat. Atau kita semakin belajar menutupi jejak dan kesalahan. Tapi sepintar pintarnya kita menutupi kesalahan. Kelak pasti jejak kita terendus aku yakin itu. Karena itu kita harus merancang rencana dan mengira kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi saat di misi kita atau apa yang akan terjadi dengan kita kelak." Kata James
"Jadi? Kau punya rencana jika kita tertangkap atau ketahuan?"
"Punya tapi rencananya belum sempurna. Kau hanya perlu mengikutinya saja. Tapi selalu ingat The past is your lesson. The present is your gift. The future is your motivation."
"Lalu? Kenapa kau menyuruhku untuk tidak menghajar anak anak yang menggangguku?"
"Stay calm. Be strong. Never let anyone destroy you. Every pain gives a lesson and every lesson changes a person. Learn to discipline your emotions. Because if you don't. Your enemies will use them againts you. Don't let your enemies know your weakness. Train your mind to be calm in every situation. Kau pernah bilang kau ingin hidup normal seperti anak lain kan? Ya begitulah hidup normalmu berjalan. Jika kau hidup normal kau mungkin akan menjadi pecundang seumur hidup tanpa ada yang melatihmu. Jika kau mau mengalahkan mereka ataupun membalas mereka. Gunakan otakmu. Bukan fisikmu. Ini saatnya kau gunakan fisik bukan otak. Jadi lihat dari sisi baiknya saja ketika kau bukan seperti anak normal lain. Kau spesial jangan pedulikan apa yang orang lain pikir tentangmu. Why be normal, when you can be amazing." Ucap James
Deg!
Kata kata ini persis sekali dengan apa yang diucapkan Leo. Sial! Aku jadi kepikiran Leo lagi. Aku mengingat masa lalu tapi ingatanku seperti serpihan kaca. Batin Draco
Seketika itu pun Draco menuju mobilnya dan melaju ke sekolah.
"Sepertinya semakin hari makin aneh saja. Aku rasa aku harus bertemu dengan ayah setelah pulang sekolah. Sepertinya akan berat. Namun aku harus tahu apa yang terjadi. Jika aku tak bertanya padanya. Aku akan mati penasaran." Batin Draco yang masih menyetir.
Draco pun kemudian melirik ponselnya sejenak dan kemudian memberentikan mobilnya.
"Sial! Ada apa denganku akhir akhir ini. Misteri bermunculan dimana mana!"
Kemudian Ia meraih ponselnya dan menelpon anaknya.
"Ayah, dimana kamu?"
"Di mansion Kingstone. Sebuah kejutan bahwa kau menelponku Draco Kingstone." Ucap ayahnya dengan penuh canda.
"Ayah ini bukan saatnya untuk bercanda. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu. Apa kau punya waktu sekarang?" Jawab Draco dengan serius.
"Tentu aku punya."
"Baiklah, kalau begitu akan kutemui kau di mansion Kingstone sekarang juga. Apakah sekarang ada orang di mansion Kingstone?" Tanya Draco
"Tidak ada, hanya aku, beberapa penjaga, dan para pelayan. Tapi bukankah kau harus ada di sekolah hari ini?"
"Itu bukan urusanmu. Aku benci sekolah dan perbincangan kita jauh lebih penting daripada sekolah satu hari ini."
"Baiklah, pemarah. Jangan mengemudi dengan kecepatan tinggi. Aku bisa mendengarmu sedang mengemudi dengan kecepatan tinggi."
"Bagaimana kau bisa mendengar lahu mobilku?"
"Ehm..."
"Lebih baik kau tidak usah dengarkan ayahmu itu. Dia memang punya pendengaran yang tajam. Aku bercanda. Dia sedang mabuk. "
"Dia tidak sedang mabuk. Aku hanya memberitahumu bahwa ayahmu benar benar bajingan yang menjengkelkan bhahahahahaha."
"Hey! Kembalikan ponselku!"
"Baiklah aku sangat bingung sekarang... Aku kira ayah bilang tak ada orang di rumah? Siapa mereka??Lupakan pertanyaanku.Aku akan baik baik saja. Kau tak per-
"Argghhhhhh!" Draco pun tiba tiba kesakitan kemudian mengerang dan memegangi kepalanya. Mobil yang Ia kendarai pun mulai kehilangan kendali dan mulai kehilangan arah.
"Draco!?"
"Arggghhhhhhhhhh!"
"Braakkkkkk!" Mobil Draco pun menabrak mobil lain dan berguling menuju jembatan dan melintasi pembatas jembatan dan tenggelam di dasar sungai.
Sementara itu Charles langsung berdiri dan melempar botol wisky ke dindingnya.
"Sial!!" Teriak Charles lalu pergi.
"Charles? Ada apa?! Aku baru saja mendengar jeritan dari suara ponselmu?" Kata temannya menyusul Charles.
"Aku tidak tahu Edward! Aku sangat khawatir! Aku juga mendengar suara tabrakan. Tetaplah di mansion. Jaga mansionnya. Aku akan segera kembali menyelamatkan puteraku."
"Baiklah. Cepatlah mungkin anakmu tak punya banyak waktu."
"Baiklah kurasa aku akan menjadi pahlawan kembali untuk hari ini."
"Yup! Dan jangan mengacaukannya."
"Aku tahu."
"Apa kau akan mengatakan kepadanya semuanya?"
"Entahlah, kita lihat saja nanti Edward."
***
Draco perlahan membuka matanya. Ia kini berada di kamar mansionnya dulu. Penglihatannya yang buram perlahan kembali normal. Ia kini dapat melihat ayahnya serta dua orang tak dikenal sedang memperhatikannya dari samping pintu kamarnya.
"Kau tak apa?" Tanya ayahnya
"Ya, aku rasa begitu. Kepalaku masih sakit. Entah kenapa, aku bisa mendengar semuanya begitu tajam. Pendengaranku sangat tajam sampai sampai aku bisa mendengar suara detak jantung! Dan aku begitupula penciumanku! Oh sial! Apa yang terjadi denganku?! Pasti karena efek suntikan suntikan sialan itu dulu. Seharusnya efeknya sudah hilang berbulan bulan yang lalu. Kenapa malah muncul?! Sial aku harus menelpon James tentang ini!" Draco mulai panik. Ayahnya dan kedua temannya saling pandang seperti tahu sesuatu.
"Tunggu kalian tahu sesuatu?!"
"T-tidak, maksud kami apa maksudmu suntikan?"
"Baiklah ayah! Aku mungkin tidak sesuatu atau aku hilang ingatan tentang masa lalu tapi aku tidak bodoh! Aku tahu ayah merahasiakan sesuatu dariku dan aku juga merahasiakan sesuatu juga dari ayah. Bagaimana kalau ayah ceritakan semua rahasia kita dan aku akan menceritakan rahasiaku meskipun aku bisa bisa dibunuh oleh James tapi persetan dengan itu. Aku tak peduli. Aku hanya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi disini. Dan aku juga tak mengenal orang orang asing ini."
Lagi lagi ketiga orang itu saling berpandangan lagi dan salah satu orang yang disamping ayahnya cemas dan berbisik pada ayahnya.
"Kau benar benar ingin memberitahunya?! Apa kau gila?! Bagaimana jika kejadian itu terulang?!" Kata temannya sedang berbisik kepada ayahnya.
"Aku tahu! Tapi aku benar benar ingin tahu apa yang terjadi dengan anakku juga jadi apa pun resikonya, akan kutangani, Bill!"
"Aku tidak tuli jadi entah kenapa aku bisa mendengar kalian berbisik dari sana dan ceritakan apa yang telah terjadi ayah!"
"Sial, Charles! Aku rasa kita benar benar punya masalah yang besar."
"Aku bisa menjadi werewolf kapan pun aku mau. Karena The Black Hawk pernah menculik aku, Charlie, dan James ke sebuah pulau dan menjadikan kami kelinci percobaan dan kami hampir mati tapi kami tidak jadi mati karena organisasi mafia James menyelamatkanku dan aku adalah salah satu anggota utamanya. Singkat rahasiaku seperti itu."
"Apa?! Charles kau sudah gila?! Anakmu adalah mafia dan dia adalah werewolf. Kenapa kau tenang saja. Itu berarti kau sudah tahu kan?! Benar benar ayah macam apa kau ini?! Setelah kau mengencani adikku jadi ini yang terjadi dengan anakmu sekarang? Entah kenapa hidupmu selalu tidak bisa lepas dari masalah."
"Di bagian mafianya aku sudah tahu. Aku tak punya pilihan jika aku mengekang anak itu dia akan membenciku jadi aku tidak punya pilihan dan aku tidak mau dia membenciku. Jadi terserah jika aku menjadi ayah terburuk di dunia ini, asal dia tak membenciku! Bill!"
"Aku rasa bagian ayah terburuknya adalah fakta. Nak, ayahmu memang psikopat hypersex yang terberengsek." Canda seorang pria yang lain sambil meneguk wiskynya.
"Persetan denganmu Edward. Kita harus benar benar menghubungi Leo dan cari dia sampai keujung dunia sebelum Draco berubah menjadi vam-
Belum Charles menyelesaikan kalimatnya. Pria yang bernama Edward langsung membungkam mulut Charles dengan telapak tangannya lebih dulu.
"Werewolf! Maksud Charles werewolf!" Kata Edward
"Tunggu! Kau kenal Leo?! Aku kira hanya aku satu satunya orang yang mengenalnya!" Draco pun terkejut
"Yup! Kita benar benar punya masalah disini! Terimakasih Charles karena telah membuat masalah menjadi besar." Kata pria yang dipanggil Bill itu.