I try to be a nice person but sometimes my mouth doesn't comperate. A friend is someone who listens to your bullshit and tells you that it is bullshit but listens some more. ~ Vincent
Charles membuka lacinya dan mengeluarkan beberapa foto dan memandanginya.








Kemudian Charles memandang kedua foto terakhir kali anak anaknya difoto. Lalu Charles mengambil kedua foto tersebut dan memasangkan bingkai pada kedua foto tersebut dan menaruhnya di sebelah kanan dan di sebelah kiri meja kerjanya.


Kemudian Charles memandang kedua foto tersebut dan berkata
"Charlie apakah kau sungguh menjadi gangster? Drac apakah kau benar menjadi pengedar narkoba? Aku benar benar tak percaya semua ini. Aku menemukan beberapa gram kokain dan heroin di kamar Draco dan Charlie aku sudah dengar beritamu menjadi seorang gangster dan menghilang. Kapan kalian berhenti berulah? Aku memang tidak pernah siap menjadi seorang ayah." Kata Charles sambil memegangi kepalanya.
***
Perlahan lahan Draco membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah pasir dan ombak ombak yang membahasahinya, kemudian perlahan lahan Ia bangun. Ia sadar kini ia berada di pulau yang terakhir dilihatnya kemarin.
"Charlie! Bangun!!" Kata Draco sambil mengguncang guncangkan tubuh kakaknya yang masih terbaring di pasir.
"Arggghhh! Dimana kita?" Kata Charlie sambil membuka matanya perlahan.
"Entahlah kurasa ini adalah pulau terakhir yang kita lihat. Aku rasa sebelum kita terhantam ombak?"
"Dimana James?" Kata Charlie sambil memegangi kepalanya.
Draco pun langsung tersadar kalau James sedang tidak bersama mereka.
"Jangan bilang kalau dia hanyut di laut!" Kata Charlie panik.
"Aarrrggghh! Sial! Kau pasti bercanda?!" Kata Charlie kesal.
"Apa?" Tanya Draco
"Semua senjata kita hanyut di laut !! Keren sekali. Bahkan senjata yang kuletakkan di jasku hilang! "
Draco langsung memeriksa jasnya.
"Sial! Kau benar!"
"Kapal kita terbelah dua dan tenggelam!!! Kita terhantam ombak lalu terdampar seperti putri duyung di pulau bodoh ini!!! Senjata hilang!!!Bantuan belum datang!!! James hilang!!! LALU APALAGI SELANJUTNYA!!! AARRRGGH BERENGSEK!!! Charlie pun marah.
"A-aku sungguh tidak tahu. Seharusnya dia ikut terdampar disini. Tapi dia tidak ada." Kata Draco.
"Herrghhh... sialan." Charlie pun langsung terbaring pasrah dan menutupi wajahnya dengan tangannya.
Tidak lama kemudian pandangan Draco teralihkan oleh benda bulat yang berada lumayan jauh darinya.
"Tunggu! Lihat!" Kata Draco sambil berlari menghampiri benda kecil berkilau karena terkena sinar matahari. Charlie pun segera bangkit mengikuti adiknya.
"Ini jam tangan James!"
"Dia pasti tidak jauh dari sini! Tapi kenapa Ia melepas jam tangannya dan tidak membangunkan kita?"
"Entahlah mungkin jam tangannya terlepas. Lalu dia pergi mencari bantuan mungkin disekitar pulau ini."
"Ayo kita cari dia. Tunggu hidupkan radio kita dulu."
"Baiklah." Draco pun segera menghidupkan radio mininya itu dan memasukkannya di balik jasnya.
"Tapi apakah Robert bisa melacak kita? Bukannya tidak ada sinyal?"
"Entahlah, Harusnya dia segera menemukan kita. Aku tidak mau mati konyol disini!!"
"Charlie kau dengar sesuatu?"
"Dengar apa?"
"Langkah kaki?"
Syut! Syut!
Jleb! Jleb!
"Fuck!"
"Aargh! Apa ini!?!" Kata Charlie sambil mencabut jarum yang ada di lehernya begitu pula dengan Draco.
Sebuah kelompok bersenjata pun menghampirinya. Charlie dan Draco langsung menghajar mereka. Namun
Tidak lama kemudian pandangan mereka pun kabur, kemudian mereka berdua pingsan karena jarum yang ada di leher mereka tadi.
"Jangan bunuh mereka, kita butuh mereka hidup!!! Tuan Thura Rofelra membutuhkan mereka."
***
"Tom ada sesuatu yang ingin kubicarakan kepadamu dari dulu."
"Bicara tentang apa?"
"Tom, kenapa terkadang aku selalu merasa seperti bukan diriku sendiri?"
"Apa maksudmu!?"
"Maksudku entah kenapa aku selalu saja bermimpi buruk di malam hari."
"Semua orang bermimpi buruk Ray."
"Yah... tapi ini bukan seperti mimpi buruk biasa. A-aku tidak bisa menjelaskan mimpi mimpi itu. Rasanya seperti sangat nyata."
"Ray... Jangan berkhayal." Ucap Tom sambil meremehkan ucapan Ray.
"Aku tidak berkhayal!"
"Mungkin itu adalah bagian imajinasimu."
"Aku tidak berimajinasi, kalau aku tidak berimajinasi. Lalu kenapa terkadang di pagi hari aku sudah tidak memakai apa apa?!"
"Mungkin kau habis menyewa pelacur?! Di malam harinya? Dan kau melupakannya?" Kata Tom sambil menebak nebak.
"Tom, kau kenal aku sejak usia kita belasan tahun. Sejak aku bersama Grace sampai kematian Grace, istriku. Aku tidak pernah menyewa jalang!! Terkadang saat di pagi hari baju yang kupakai semalam sudah robek dan entah kenapa kamarku selalu saja berantakan di pagi hari. Setiap kali kuingat kejadian malam hari, selalu saja kepalaku sakit. Entah kenapa aku terkadang seperti bukan merasa diriku. Aku sering kali hilang kendali, terkadang aku seperti dikendalikan. Aku tidak tahu apa yang terjadi denganku Tom."
"Apa maksudmu?!?!"
"Aku juga bermimpi membunuh orang dengan cara yang sadis."
"Bukannya kesadisan itu sudah biasa di Nostra Santino."
"Bukan kesadisan yang itu. Entah kenapa aku bermimpi membunuh warga warga sipil dengan mencabik cabik mereka dan memakan mereka dan keesokan harinya terkadang tubuhku penuh darah, bekas darah ada dimana mana."
"Cukup candaanmu Ray kau membuatku merinding dan takut."
"Tapi aku bahkan tidak bercanda!!"
"Siapkan bala bantuan!!! Aku sudah menemukan mereka!!!" Teriak Robert
"Siapkan semuanya, lokasi mereka sangat jauh dari sini!!! Jadi aku minta persiapan yang matang!!!" Teriak Robert pada anak anak buahnya.
"Siapkan persenjataan!!!"
"Come on, quickly! quick, let's prepare the air force! we don't have much time!!!"
"Siapkan juga helikopternya!!!"
"Aku harap kita punya cukup waktu untuk menyelamatkan mereka."
***
Mata Charlie dan Draco terbuka. Kini mereka berada di suatu ruangan dan kedua tangan dan kaki mereka diikat di kursi. Begitu juga dengan leher mereka.
"Ah rupanya pangeran pangeran Kingstone sudah bangun."
"Dave!" Kata Charlie kesal
Kemudian Charlie dan Draco lebih memilih diam seribu bahasa daripada harus beradu mulut dengan Dave.
"Siapa yang tidak tahu keluarga Kingstone? Kedua pangeran yang menghilang. Dulu kalian dan bibi kalian adalah keluarga Kingstone yang lebih suka berpakaian seperti orang biasa dan sederhana daripada berpakaian seperti layaknya seorang Kingstone."
"Itu bukan urusanmu."
"Apa kata keluarga kalian nanti? Hmmm? Kalian telah mencemari keluarga Kingstone."
"Pffttt Hahahahaha, maaf tapi kami bukan lagi salah satu dari mereka." Kata Draco.
"Kau pikir kalian membuat kisah kalian sendiri tapi tidak. Itu salah besar." Kata Dave
"Kalian masih saja sama. Kalian mempercayakan semuanya pada kakek tua itu, James." Ucap Dave lagi.
"Dimana dia sekarang?!"
Kata Charlie yang sedikit meronta.
"Semua yang dilakukannya yaitu membohongi kalian."
"Dia tidak pernah membohongiku."
"Oh benarkah?"
"Kau ingat Stasiun H, Hongkong. Misi Ron yang gagal?"
"Jangan bahas itu!"
"Kau pikir itu adalah sebuah kecelakaan, hmmm? Tapi kau salah besar semua kecelakaannya sudah direncanakan." Kata Dave
"Kalian masih saja menggantungkan keyakinanmu pada pria tua itu."
"Kesetiaan kalian pasti membunuh kalian. Kalian hidup di tengah tengah kehancuran. Setidaknya disini tak ada pria tua yang memberikan perintah." Kata Dave, sambil menyuntik Draco dan mengisyaratkan anak buahnya untuk membawa Draco. Draco pun pingsan karena suntikan itu.
"Tunggu apa yang akan kau lakukan pada Draco?!?!"
"Sama seperti yang akan kami lakukan padamu. Hahahahahaha." Kata Dave sambil menyuntikkan serum di punggung dan lengan Charlie."
"Subjek 9987."
"Sekarang nikmati penderitaanmu."
"Arrrrggggghhhh!"
"Arrrrggghhhhhh!!!!"
"Aarrrrggggggghhhh!!!"
Charlie terbangun di ruangan serba putih. Ia duduk menunduk sebentar. Memikirkan adiknya.

Kemudian Ia bangkit berteriak teriak, memukul mukul kacanya. Namun hasilnya nihil kaca tersebut tidak gampang pecah. Kemudian ia langsung duduk, memegangi kepalanya yang sangat sakit, dia menahan semua rasa sakitnya.

Jam terus berjalan tubuhnya lama- kelamaan, melemah. Dia sudah tidak kuat untuk berkelahi lagi. Lama kelamaan pandangannya kabur. Kemudian pintunya terbuka. Ternyata seorang ilmuan menyuntikkan sesuatu lagi pada tubuhnya.
***
"Persetan denganmu aku tak akan pernah memberitahumu."
"Well, nikmati sisa siksaanmu, James."
"Dimana anggota anggotaku?!?!"
"Maksudmu pangeran pangeran Kingstone itu? Mereka sudah dijadikan bahan percobaan oleh Tuan Rofelra."
"Dasar Berengsek!"
Jleb!
"Arrrrggghhhh berengsek!!!"
"Sampai mati pun aku tak akan memberi tahumu!!"
"Kalau begitu, nikmati serummu."