Audrey begitu prihatin dengan kelakuan papa bagas terhadap daniz. Berbeda dengan sikapnya terhadap caca, putri dan si kembar.
"Audreyy ... Audrey!"
Kamu sinih, kau ajarkan anakmu supaya hidup bersih jangan jorok sekali kalau pulang ke rumah.
Emang ia kemana aja ya?
Hufft, bikin dongkol aja anak seperti itu gak tau aturan," geram bagas seraya menunjuk nunjuk ke atas muka daniz yang tak membantah sedikit pun.
"Baik pa!"
"Daniz janji gak akan nakal lagi!"
Kebencian terhadap daniz bertambah tambah dengan mendapati daniz tidak becus dan menjijikkan baunya seperti aroma sampah.
Daniz sudah gak tahan lagi sama papanya yang selalu memarahi walaupun ia berniat baik. Sampai kapan daniz sanggup bertahan hidup di rumah mewah tetapi seperti dalam penjara yang selalu diperlakukan tak adil.
"Nak, bersabarlah!" ucap audrey lemah lembut menasehati anaknya.
"Maafkan, papamu yang telah berlaku kasar, nak! Mungkin naksudnya baik pada daniz.
"Iya, ma?
"Daniz gak apa apa, kok!