Setelah tahu kalau Gina bukanlah wanita biasa, Ivana dan manajernya tidak banyak bertingkah seperti dua puluh menit yang lalu sebelum Rosa datang. Kedua wanita itu juga tidak lagi terus memuji Massimo, perkataan pedas yang Rosa lontarkan membuat keduanya langsung mati kutu.
"Tidurlah di lantai satu, Rosa," ucap Massimo geram, menyela perkataan Rosa yang sedang merayu Gina agar tidur bersamanya.
"Ishh..tidak, aku mau tidur bersama kakakku."
"Kalau tidak mau kau boleh pergi, Martin akan mengantarmu mencari hotel," sahut Massimo datar.
Mata Rosa membeliak. "Tidak, aku tidak mau menginap di hotel," sungut Rosa tidak terima.
"Jadi…"
"Bukankah di rumah anehmu ini tidak ada kamar lagi, ya?" potong Rosa tanpa rasa takut.
Massimo tersenyum. "Memang tidak ada, aku membuat rumah ini memang hanya untukku dan Gina saja."
"Kalau begitu dimana aku akan tidur jika rumah aneh ini hanya memiliki satu kamar, Massimo?!" balas Rosa penuh emosi.
"Tidur saja di sofa atau…"
"Kau gila!!!"