"Apa dia tidak akan sedih ditinggalkan seperti itu?" tanya Namara setelah keluar dari ruangan.
"Aku tidak tahu. Mungkin aku memang terlalu tidak berperasaan untuk masalah ini," balas Eros sambil tetap menatap lurus ke depan.
Namara menghela napas. "Kurasa setiap orang memang memiliki keinginan masing-masing. Sulit untuk menyatukan keinginan yang berbeda," ucapnya.
"Memang." Eros mengangguk setuju.
"Jadi, ke mana kita akan pergi sekarang?" tanya Namara. "Kau akan mengambil waktu untuk istirahat bukan?"
"Tidak. Aku merasa baik-baik saja. Kita akan pergi ke Hutan Carax. Aku ingin menemui Leor," balas Eros.
"Apa kau yakin?" tanya Namara untuk memastikan. Dan Eros mengangguk.
Akhirnya Namara pun setuju. Baiklah, terserah apa kata pria itu. Pinggangnya direngkuh Eros dan saat itu juga dia langsung melesat pergi meninggalkan istana klan Sayap Hitam.