Chapter 84: MELAWAN PERASAANKU

Ini adalah suatu pertarungan di dalam hidupku yang aku tahu sejak awal tidak akan memenangkannya.

Tapi persetan dengan semua hal jika aku menyerah pada dorongan di sekitar pria ini, bahkan jika itu hanya ada di kepalaku. Dia sama sekali tidak pantas mendapatkan sesuatu hal yang bagus di otakku.

Aku kembali ke Viona dan merogoh air untuk mencari sabun batang yang dia mainkan sejak awal. Mungkin itu satu-satunya hal selain mengeluarkan Viona dari bak yang akan mencegahnya mengosongkan air tanpa menggunakan saluran pembuangan. Kupikir Radit akan meninggalkan ruangan dengan terengah-engah karena pakaiannya basah, tapi aku melompat ketika suara Radit yang dalam berkata, "Ini Sayang."