Penjelasan Emma membuat Lukas menoleh padanya, "Itu adalah sebuah hubungan pertemanan yang tidak biasa."
Emma tertawa kecil, "Itu benar. Namun, mungkin hal itu yang membuat kami merasa nyaman dan bisa berteman tanpa beban."
"Kita sudah sampai." Ucap Lukas dengan menatap sebuah halte yang berada dua meter di depan mereka. Dengan begitu juga, akhirnya percakapan mereka berhenti sampai di sana.
"Ah.. Trimakasih sudah mengantarku. Hati-hati di jalan." Ucap Emma.
Lukas tersenyum tipis dan mengangguk sopan, sebelum melangkah pergi.
Begitu Lukas sampai pada mobilnya, ia masuk ke dalam pintu kemudi dan mendapati Levi tengah bersandar dengan kedua mata terpejam. Ia tersenyum tipis sembari menyalakan mesin mobil, "Aku tidak tau kau bisa menjadi selemah ini. Aku tau, kau paham apa maksudku, Levi."
Levi membuka kedua matanya perlahan, "Aku tau. Kau bisa membicarakannya nanti. Sekarang, biarkan orang yang sedang lemah ini beristirahat."