Chapter 42: Calm Before Storm

Faye menyingkirkan tangan Denis yang mulai bergerak panas sensual di pinggangnya, "Aku belum bilang mau atau tidaknya."

"Sekarang mau?" Denis bertanya penuh harapan.

Pertanyaan macam apa itu?

"Tidak," Faye merespon singkat.

"Sayang~" Denis memprotes kecil, walaupun tangannya tidak berkeliaran ke mana-mana. Ia menghargai keputusan Faye, hanya senang menggoda, kalau godaannya berhasil berarti ia sedang beruntung sekali.

"Ke mana perginya kesedihanmu itu, hm?" Faye bertanya, kembali membalikan tubuhnya untuk menepuk-nepuk ujung hidung mancung Denis main-main.

"Kau tidak ingin aku bersedih makanya kita bersenang-senang, sayang~" kata Denis ikutan memainkan hidung Faye, namun menggunakan hidungnya sendiri, menggesek ke kiri dan ke kanan.

"Aku tidak suka kau bersedih itu benar," Faye mengakuinya dengan santai, "tetapi, sifat mu yang penggoda ini bukan favoritku juga."

Bibir Denis seketika tertekuk ke bawah, "Lalu kau sukanya apa?"