Nindy pulang setelah melalui hari yang terasa berat untuknya. Meeting dengan klien berjalan lancar walau berkali-kali ia merasa linglung dan tidak fokus dengan apa yang sedang dibahas. Tapi untung saja hal itu tak menghambat Kerjasama dengan kliennya.
Sore ini Nindy pulang dan ternyata sudah ada Benny yang menunggu kedatangan putrinya tersebut. Jujur saja Benny masih merasa tak tenang karena pagi tadi Nindy pergi dengan lesu dan juga marah, tentu saja hal itu membuat Benny menjadi khawatir.
Nindy yang baru saja mengucapkan salam melirik tajam ke arah Papanya, namun tanpa mengatakan apapun juga Nindy berusaha untuk menghindar dan memilih untuk terus berjalan menuju ke tangga untuk langsung masuk kekamarnya. Namun ternyata sayangnya Benny menghentikan langkah kaki Nindy yang seketika membuat Nindy terpaksa berhenti.
"Nin, ada yang perlu kita bicarakan."