Chapter 145: Berteman Baik

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsallam. Kamu baru pulang nak? Dari mana aja? Abis ketemu sama cewek yang kamu cerita kemarin itu ya?"

"Bukan Mah. Rian abis main sama teman cowok Rian."

"Oh gitu. Kirain, hehe."

"Besok gua kan jemput Lia. Apa gua minta masakin Mamah aja ya buat bekal dia. Kasian juga dia, pasti dia jarang makan," ucap Rian di dalam hatinya.

"Kamu kenapa nak? Kok bengong gitu?"

"Rian mau minta tolong sama Mamah boleh?"

"Boleh dong sayang. Kamu mau minta tolong apa?"

"Rian minta tolong supaya besok Mamah masakin bekal ya buat Rian. Rian mau kasih ke teman Rian soalnya."

"Oh Mamah tau nih. Pasti buat cewek itu ya? Ciee. Udah lah jujur aja sama Mamah."

"Rian itu ga ada hubungan apa-apa Mah sama dia. Cuma Rian kasian aja gitu sama dia. Dia itu terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Jauh dari keadaan kita sekarang. Makanya Rian mau bantu dia aja. Kasian dia kalo ke sekolah jalan, di sekolah juga jarang makan. Udah kok karena cuma kasian aja Rian sama dia."