Kondisi ruang kerja jadi tidak kondusif, Zalfa juga sudah jehingana mood untuk bekerja. Padahal, dari tadi dia sudah tahan-tahan. Namun, Dewan malah memperkeruh suasana. Membahas hal yang tidak seharusnya dia bahas di kantor, apalagi ini bukan membahas tentang pekerjaan, melainkan kisah asmara mereka.
"Sudah, jangan diteruskan. Kamu sepertinya butuh istirahat," ujar Delvis. Lelaki itu kasihan melihat Zalfa yang uring-uringan.
Dia mengerti posisi Zalfa yang memang tidaklah mudah. Menghadapi situasi yang sangat rumit ini.
"Enggak Bang, Aku pasti bisa kok, sebentar lagi selesai."
Zalfa tidak mau istirahat, sebelum pekerjaannya selesai, dia berusaha untuk tetatp fokus. Delvis sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Zalfa. Dia tidak memaksa Zalfa untuk berhenti mengerjakan tugasnya.
Sembari menunggu pekerjaan Zalfa selesai, dia memesankan minuman, Zalfa pasti sekarang butuh asupan nutrisi. Sementara itu pekerjaannya sudah selesai, dia akan menemani wanita itu.