Dewan sudah bersiap-siap, ternyata orangtuanya berbohong. Mereka tidak pergi pukul tujuh malam, melainkan pukul sembilan malam, dia sudah bangun dan bersiap-siap dari selepas magrib. Namun, ternyata mereka justru mau makan dulu di restoran.
"Gak usah cemberut gitu, kayak gak sabar banget ayah tinggalin keluar negeri." Ayahnya sedikit sensitif, saat melihat sang anak dengan wajah tidak bersahabat. Karena dibohongi, jam keberangkatannya.
Dia memang sengaja bilang berangkat pukul tujuh malam, supaya Dewan bisa mengantarkannya ke bandara, sebab jika dia bilang pukul sembilan, sudah pasti lelaki itu akan terlambat, karena Dewan lebih banyak di luar rumah. Lagipula, biar sekalian bisa makan malam bersama.
"Harusnya Ayah pergi sendiri saja, kenapa harus mengajak mamah sagala."
"Mamah siapa Ayah?" tanya ayahnya. Terlihat sekali, bahwa ada jebakan di dalam pertanyaan tersebut, tapi Dewan tetap menjawabnya.
"Istri," jawab Dewan.