Mamah Delvis dan Figo sudah siuman, terjayta hanya pingsan karena kaget saja. Tidak terjadi apapun.
"Pah, mamah mau lihat Figo," ujarnya pada sang suami.
"Iya, tapi naik kursi roda saja ya," jawab sang suami, yang masih tetap khawatir.
"Terserah Papah."
Perawat segera membawakan kursi roda.
Satu orang yang mengawal mereka tadi, berjaga di depan pintu.
"Mau saya dorokan Pak?" tanya ajudan tersebut.
"Tidak perlu," ujarnya dengan angkuh. Padahal, aslinya dia juga sudah kelelahan. Namun, karena rasa posesif yang tinggi. Ia memilih untuk mendorong istrinya sendiri. Sang istri sudah tahu, bagaimana tabiat suaminya. Dia hanya diam saja. Percuma bilang tidak juga, nanti dikira dia yang mau didorong orang lain. Tua tidak menjadikan sang suami nerubah dalam mencintai sang istri. Malah, bisa dibilang semakin tidak ingin kehilangan, ini adalah salah satu kunci kesuksesannya.
Mereka berjalan ke ruang ICU. Karena ajudannya bilang, Figo sudah ada di ruang ICU.
haii semua, salam kenal ya. jangan lupa tinggalkan komentar kalian, dan juga power stonenya yaa