Ini adalah pilihan yang sulit untuk Zalfa, sebab Dia harus menentukan pilihannya sekarang juga. Jika sampai terlambat sudah dipastikan dia akan kehilangan salah satu diantaranya. Dengan berat hati wanita itu sempat melihat ke arah Delvis sebentar lelaki itu, seakan akan mengerti apa yang dikhawatirkan oleh Zalfa. Dia menganggukkan kepalanya agar Zalfa segera menentukan pilihannya.
Wanita itu memilih untuk mundur dari perkumpulan itu dia mencari tempat yang setidaknya Dewan tidak akan mendengar. Dia memilih untuk mengangkat telepon dari ibu kost tersebut. Dengan tangan yang masih gemetaran, Zalfa mengangangkat panggilan telepon yang tidak berhenti berdering itu.
"Hallo Bu, ada apa Bu?" Tanya Zalfa pada si penelpon. Karena, ini bukan lah waktu yang biasa, jika tidak ada hal oenting, ibu kost tidak akan mungkin sengaja-sengaja menelpon dirinya.