Chapter 143: Part 143

Dewan jelas tidak terima, karena pertemanan yang dia jalin itu tulus. Dia berusaha mengelak. Meskipun sebenarnya apa yang sebenarnya wanita itu katakan jelas benar adanya.

"Kalau mereka teman kamu, kenapa gak ada satu orangpun dari mereka yang sadar. Kalau kamu selama ini sebenarnya tidak baik-baik saja?" Tanya wanita itu dengan santai, tapi menyakitkan bagi Dewan. Lelaki itu tidak bisa mengelak sedikitpun.

"Gak semua orang harus tahu tentang masalah kita, kalau mereka sampai tidak tahu, artinya aku berhasil menyembunyikannya." Dewan akhirnya menemukan kata-kata yang pas.

Wanita itu tersenyum sinis, seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Dewan. Dalam keadaan seperti ini saja, Dewan ternyata masih bisa mengelak. Wanita itu ikut duduk di samping Dewan.

"Kalau Aku bilang mereka gak perduli. Kamu setuju?" tanya wanita itu.