Zalfa sudah siap, wanita itu pergi dengan Satu ransel kecil, dan bebeeapa paper bag. Semua itu pemberian dari Delvis ketika kemarin mereka pulang liburan. Entah, harus bagaimana lagi, Zalfa mengatakan terima kasih pada lelaki itu. Karena Delvis sudah sangat baik padanya. Bahkan, lelaki itu bisa mengerti apa yang Zalfa belum pahami, dia selalu satu langkah di depan Zalfa. Contonya, urusan seperti ini.
"Zalfa pergi dulu ya Bu, tolong ingat pesan Zalfa." Sebelum pergi, Zalfa kembali berpamitan pada ibu kost. Dia yakin, ibu kost itu bisa dia percaya.
"Iya Non, tenang saja." Ibu kost mencoba untuk menenangkan Zalfa. Meyakinkan pada wanita itu, bahwa dia bisa diandalkan.
"Ya sudah, Zalfa pamit dulu. Assalamualaikum," ujar Zalfa, setah menyalami tangan ibu kost.