"Azra?" tanya Delvis, karena dia bingung. Kenapa Zalfa menggumam nama itu, padahal setahunya Azra tidak akan datang ke sini. Sedangkan kedua temannya yang lain juga sama, mereka merasa aneh, karena sudah mencari me mana-mana, tapi tidak ada lelaki bernama Azra di sekitar sini.
"Maaf, ternyata salah lihat, aku pikir orang yang lagi duduk itu Azra. Saat menengokkan badan, ke arah Zalfa dan teman-teman, ternyata lelaki itu bukanlah Azra. Zalfa melirik ke tiga temannya yang sedang menampilkan raut wajah yang sedang kebingungan.
"Saya kira Azra, yang kamu maksud," ujar Delvis. Kemudian merek berjalan lagi.
Zalfa diam, kenapa dia jadi kepikiran soal Azra terus, padahal kan di sini ada tiga teman-temanmya yang selalu ada untuknya sejak lama. Sementara Delvis, lelaki itu ingin sekali marah.pada Azra, tapi tidak bisa, karena ada yang melindungi lelaki itu, seandainya bukan papahnya yang berbuat ulah. Delvis sudah pasti menghajar lelaki itu, sebab Azra telah mempermainkan wanita itu.