Entah itu sebuah penderitan atau sebuah keberuntungan karena ada yang menemani dihari sulitnya. Kali ini Farisha diremani oleh lelaki yang terus-terusan mengejarnya. Bram yang melihat wanita yang ia dambakan kembali, membuatnya semakin bersemangat. Apalagi kali ini ia tahu kalu wanita itu sendirian. Semenjak dari bengkel, ia sudah mengikuti langkah Farisha dan tidak mau melepas wanita cantik dan seksi itu begitu saja.
"Ke mana perginya calon istriku itu, yah? Oh, ke manapun kamu pergi, akan aku ikuti! Walau sampai ke ujung dunia! Aku adalah seorang pria yang baik untuk kamu, bukan?" Bram mengikuti mobil di depannya. Yang dimana ada Farisha yang mengendarainya.
Bram tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Farisha dan Usman. Semenjak bertemu dengan Farisha di depan ATM, wanita itu tidak mau buka suara untuknya. Untuk mengetahui apa yang terjadi pada wanita yang terlihat murung, Bram memutuskan untuk mengikuti ke manapun perginya.