Masa lalu yang mengharuskan seorang ibu meninggalkan orang tuanya, membuat Menik ingin memperbaikinya. Ia tidak ingin selamanya menjadi seorang ibu yang buruk bagi anaknya. Karena ia juga tidak memiliki anak lagi setelah pernikahan yang ke dua. Tentu itu adalah hal yang baik untuk menjadi seorang yang bertanggung jawab penuh pada sang anak.
"Kita sebagai orang yang lebih tua, kita serahkan saja keputusan dari mereka. Sebagai seorang wanita dan sebagai seorang ibu, kurasa aku tidak selalu memaksa anakku untuk menikah dengan siapapun. Saya juga beruntung memiliki memantu yang perhatian seperti Usman ini. Kupikir dia tidak akan menikah karena usianya sudah menginjak tiga puluh tahun. Tapi ternyata dia menikah dengan orang yang tepat." Azhari memperhatikan Menik sambil menepuk pundaknya.