Sudah tahu lama tentang Farisha yang tengah mengandung anak dari Usman, membuat Bram memilih untuk menyerah. Sebagai seorang pria sejati, ia tidak ingin menjadi penghalang bagi orang lain. Walaupun hidupnya sudah sulit, sejak sang istri yang telah mengkhianatinya. Sudah berbulan-bulan ia tidak menemui wanita itu. Sejak pertemuannya saat itu. Ia sudah senang saat melihat wanita yang ia sukai sejak zaman sekolah. Namun dia telah mengaku sudah hamil. Dan orang yang bertanggung jawab itu adalah Usman.
"Sekarang apa kabarnya anak itu? Jika Usman tidak kembali, mungkin akan kunikahi Farisha saja, hahaha!" tawa Bram pilu. Ia mengingat dulunya selalu menginginkan wanita itu selalu bersamanya. Namun kini sudah berlalu begitu saja. Membuatnya hanya bisa mengenang.