"Apa yang sebenarnya kamu inginkan dari Hamzah?" di balkon, aku mengobrol dengan seorang pria di seberang sana yang tadi mengirim pesan menakutkan kepada Hamzah
"Hahaha!" tawanya menggelegar, "kamu siapa?"
"Kamu tak usah perlu tahu aku. Tapi kuperingatkan padamu untuk jangan berani-beraninya menyakiti Hamzah apalagi berniat untuk membunuhnya!"
"Wah, siapa kamu yang berusaha menghalangi aku? Kamu tak tahu permasalahannya jadi jangan ikut campur."
Sesekali, kulirik arah pintu karena takut ada yang mengintip aku sedang mengobrol dengan siapa.
"Justru itu aku akan mencampuri urusanmu kalau kamu sendiri tak mau melepaskan Hamzah."
"Jangan banyak bicara kamu." ujarnya.
"Terserah aku karena aku juga punya mulut. Lagipula aku aneh sendiri kenapa dan karena apa kamu berniat untuk mencelakai Hamzah?"
"Kamu tak perlu tahu."
"Aku harus tahu. Dan aku akan memaksamu untuk mengatakan yang sebenarnya."
"Aku tak-"
Terima kasih atas cinta dan kesetiaan yang telah teman-teman beri untuk ikut menjalani romansa kehidupan Alif, Reine dan Hamzah ini. Terima kasih pula bagi teman yang telah memberi penghargaan lebih kepada saya melalui cerita ini. Semoga teman-teman semua selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.