Dengan tatapan yang tajam, pria itupun lantas menodongkan senjata ke arahku.
"Baiklah." dia tertawa jahat, "aku akan membunuh siapapun orang yang berani menghalangi rencanaku."
Dorr!!!
"Tidakk!!!" Hamzah seketika berteriak dan aku duduk tersungkur sambil memejamkan mata.
Suasana tiba-tiba hening.
Dengan keberanian penuh, aku membuka mata dan memperhatikan sekeliling.
"Rein, apa..., kamu baik-baik saja?" Hamzah menanyaiku kemudian dan dengan cepat aku memperhatikan setiap bagian tubuhnya.
"A-aku, aku baik-baik saja, Hamzah. Kamu bagaimana?" tanyaku sambil terus meraba-raba tubuhnya.
"Aku baik-baik saja, Rein."
"Lalu siapa yang tadi ditembak?"
"Ak-" Hamzah tiba-tiba menutup kedua mulutnya, "ya Allah!"
Aku melihat ke arah di mana Hamzah menatap dan betapa terkejutnya aku, tatkala pria yang akan menembak kami tadi sudah tersungkur dengan kaki yang bersimbah darah.
Ya. Ternyata suara tembakan tadi berasal dari para polisi yang menembak kaki pria itu.
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!