Chapter 399: [Vol. 2] Isakan Sang Ayah

Penghangat rindu dalam selimut tabu.

Merintih asa atas dilema yang menampakan dirinya pada ruang semesta.

Masih ada secercah rindu. Menggenggam senyuman yang tak biasa orang lain dapatkan.

Jika dua insan tetap bersama pada hati yang terpatahkan, maka selamanya akan tetap terpatahkan.

Melayani syahdu hadir pada rintik-rintik sendu.

Memendam cinta pada kehangatan dunia yang seakan tak tahu lagi bagaimana cara memeluk keadaan hati yang tersakiti.

Bak ilusi yang menggonggong pada khayalan cinta penuh derita.

Semuanya seakan menjelma menjadi sosok pilu yang tertawa sendu karena dilema aksara.

Menanti cinta tidak akan pernah bersatu pada sosok yang sama.

Terkadang cinta seperti beranjak untuk tetap bersatu namun keadaan yang memaksa mereka untuk pergi.

Cinta penuh cerita pada hakikatnya tetap sulit untuk bersemi jua.

Seakan memeluk bayangan yang sama sekali belum pernah hadir sebagai ratapan kasih dan cinta.