Malam hari di rumah sakit itu, Mila tidur di dalam bersama Yena. Sementara itu Ansel telah pulang karena keadaan Yena juga sudah membaik.
Kala tengah malam, wanita yang tertidur di kursi itu bangun dan beranjak ke toilet. Saat itulah Yena yang sebenarnya tak pernah tertidur membuka mata. Ia bangun dan melepas jarum infus di tangannya.
Gadis itu berjalan ke luar dengan sedikit sempoyongan.
"Maafkan aku, Ibu. Tapi aku benar-benar tidak berpisah darinya." Yena menyeret langkahnya keluar dari rumah sakit dengan cepat sebelum ibunya kembali.
"Lee Shan, kamu di mana? Aku ingin bertemu denganmu. Lee Shan ..., tolong jawab aku sekali saja." Yena mempercepat langkahnya. Memasuki keramaian jalanan kota. Kerlap-kerlip lampu malam membuat kepalanya pusing. Gadis itu berjongkok dan menenggelamkan kepala di antara kedua lututnya. Pusing dan mual membuatnya tak bisa bergerak lagi.
"Yena."
Namun saat mendengar suara dingin yang lembut itu ia reflek mengangkat kepalanya.