"Suatu hari nanti, aku akan membalas ini seratus kali lipat!" kata Xie Nanshan dengan berbisa saat ia memegang jimat giok yang hancur di tangannya.
Walaupun ia tampak tenang, semua orang bisa merasakan kebencian yang dalam di hatinya.
Luo Yunyang tidak mengatkaan apa pun. Ia tidak ingin bersikap ramah dan baik terhadap orang semacam ini. Karena ia sudah meyinggung Xie Nanshan, ia tak perlu berpura-pura di hadapannya.
Kepergian Zheng Feng dan Xie Nanshan membuat suasana tegang mereda. Ada empat tim dan empat tungku pil tersisa, sehingga semua orang punya kesempatan.
"Apakah kita harus mengumpulkan api ilahi ini lagi, Tuan Luo?" tanya Yuan Geng pada Luo Yunyang dengan senyum lebar.