Download App
66.66% Summoning Earthland Kingdom / Chapter 6: Chapter 5 : Naik Tahta dan Perpindahan negara

Chapter 6: Chapter 5 : Naik Tahta dan Perpindahan negara

-------------------------------------------------------------------

Earthland Kingdom, waktu: tidak diketahui

Pelaksanaan penobatan seorang raja adalah salah satu momen paling bersejarah dan sakral dalam kehidupan suatu kerajaan.

Semua persiapan telah dilakukan dengan cermat dan detail, untuk memastikan bahwa upacara tersebut mencerminkan keagungan, kekuatan, dan tradisi yang telah mengakar dalam kerajaan selama berabad-abad.

Pada pagi yang cerah dan ceria, seluruh istana dan kawasan sekitarnya dihiasi dengan kain-kain berwarna megah, bunga-bunga yang indah, dan hiasan-hiasan berkilauan.

"Jadi inikah waktunya? Sudah saatnya aku naik tahta dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar? Tapi aku masih kurang yakin." (Pangeran Adhitama)

"Apa yang kau khawatirkan anakku tersayang" (Ratu Elara)

"Ibu, apakah aku siap untuk mengemban tanggung jawab sebagai pewaris takhta? Terkadang, aku merasa cemas tentang apakah aku mampu menjalani semua ini." (Pangeran Adhitama)

"Anakku, percayalah bahwa semua perasaan ini normal. Pergantian kekuasaan adalah momen yang penuh tantangan dan perubahan, tetapi saya tahu kamu memiliki kemampuan dan kepribadian yang diperlukan." (Ratu Elara)

Pasukan pengawal berbaris dengan pakaian seragam yang khas, menciptakan lorong kehormatan menuju tempat di mana upacara penobatan akan berlangsung.

Para bangsawan, kerabat kerajaan, dan tamu undangan dari berbagai negeri telah berkumpul di area yang ditentukan, memakai pakaian paling elegan mereka. Mereka mengenakan perhiasan indah, menunjukkan kemewahan dan keagungan acara tersebut.

Raja yang akan segera naik takhta, mengenakan jubah kerajaan yang berhias liontin permata dan mahkota megah di atas kepalanya, bersiap di tempat yang disediakan. Dia dikelilingi oleh para penasihat dan guru kerajaan yang membimbingnya melalui prosesi ini.

Upacara dimulai dengan doa-doa dan pidato dari para rohaniwan yang menghormati tradisi agama kerajaan.

Kemudian, tibalah saat yang paling dinantikan: penyerahan simbol-simbol kerajaan kepada pangeran mahkota atau pewaris takhta. Mahkota kerajaan, tongkat kerajaan, dan buku hukum kerajaan diberikan kepada pewaris dengan penuh kehormatan

Adhitama merasa senang sekaligus bahagia bahwa diri nya sekarang menjadi seorang raja dan bisa memiliki kekuasaan yang besar. Namun dirinya masih bimbang, lalu ayahnya yang merupakan raja sebelumnya mengerti keadaan anaknya karena dahulu dia juga pernah seperti ini saat naik tahta puluhan tahun yang lalu, ayahnya pun datang dan menghampirinya.

"Adhitama, putraku. Hari ini adalah hari yang bersejarah, hari di mana tanggung jawab besar sebagai pangeran mahkota akan segera menjadi milikmu." (Ayahnya)

"Ayah, aku merasa campur aduk antara kegembiraan dan beban yang besar. Saya tahu bahwa memimpin adalah tugas yang berat, tetapi saya juga merasa terhormat bisa melanjutkan perjalanan yang sudah ayah mulai." (Raja Adhitama)

"Kamu telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang bijaksana dan berdedikasi, Adhitama. Aku percaya bahwa kamu memiliki kualitas yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang hebat bagi rakyat kita." (Ayahnya)

"Terimakasih, ayah. Saya sangat menghargai dukungan dan panduanmu selama ini. Tetapi, saya merasa sedikit khawatir tentang tantangan-tantangan yang akan saya hadapi. Bagaimana ayah menghadapinya selama pemerintahannya?" (Raja Adhitama)

"Setiap kepemimpinan memiliki ujian dan cobaan yang berbeda, Anakku. Namun, yang paling penting adalah memegang teguh nilai-nilai keadilan, kebijaksanaan, dan empati. Jangan pernah ragu untuk mendengarkan pendapat yang beragam, dan selalu pertimbangkan dampak keputusanmu terhadap rakyat kita." (Ayahnya)

"Saya akan menjaga kata-katamu itu dalam hati, ayah. Selama ini, saya sering berbicara dengan rakyat kita, mendengarkan harapan dan kekhawatiran mereka. Saya ingin menjadi pemimpin yang dekat dengan mereka, seperti yang telah kamu tunjukkan kepada saya." (Raja Adhitama)

"Itu adalah langkah yang tepat, Anakku. Seorang pemimpin harus merasakan denyut nadi rakyatnya. Selain itu, selalu ingatlah bahwa kesalahan adalah bagian dari belajar. Jika kamu pernah menghadapi kesulitan atau membuat kesalahan, jangan takut untuk mengakui dan belajar darinya." (Ayahnya)

"Saya akan melakukannya, ayah. Dan saya berjanji akan bekerja keras untuk meneruskan warisan yang ayah bangun dengan penuh dedikasi." (Raja Adhitama)

" Aku sangat bangga melihatmu tumbuh menjadi pria yang tangguh dan berwawasan. Semua ini adalah hasil usaha dan tekadmu sendiri. Ingatlah, putraku, bahwa kamu bukan hanya mewarisi takhta, tetapi juga tanggung jawab untuk melayani rakyat kita dengan penuh integritas." (Ayahnya)

"Saya tidak akan mengingkari kepercayaanmu, ayah. Saya akan mendedikasikan hidup saya untuk kesejahteraan kerajaan dan rakyat kita." (Raja Adhitama)

"Itu adalah kata-kata yang baik. Aku yakin bahwa masa depan kerajaan ini akan cerah di bawah kepemimpinan mu. Aku berdoa agar kamu tetap di bawah perlindungan Tuhan dan menjalankan tugasmu dengan baik." (Ayahnya)

"Terima kasih, ayah. Aku akan berusaha semaksimal mungkin. Doamu adalah energi tambahan bagi perjalanan ini." (Raja Adhitama)

" Selamat naik tahta, Adhitama. Hari ini, kamu bukan hanya menjadi pangeran mahkota, tetapi juga penerus dan pelindung kerajaan ini." (Ayahnya)

" Terima kasih, ayah. Aku akan menjunjung tinggi amanah ini dengan sepenuh hati." (Raja Adhitama).

Setelah itu, raja yang akan pensiun memberikan sambutan terakhirnya, merangkum pencapaiannya dan memberikan nasihat bijak kepada pewaris takhta. Kemudian, mahkota kerajaan ditempatkan di atas kepala sang pewaris, menandakan peralihan kekuasaan resmi.

Acara berlanjut dengan tarian dan pertunjukan seni yang menggambarkan sejarah kerajaan dan budaya masyarakatnya. Para tamu undangan dan warga kerajaan merayakan dengan sukacita, menghormati awal dari era baru.

Penobatan raja diakhiri dengan jamuan makan istimewa, di mana semua tamu undangan dapat berkumpul untuk merayakan bersama.

Selama jamuan makan ini, raja yang baru diangkat memberikan pidato pertamanya kepada rakyatnya, menyatakan komitmen dan visinya untuk masa pemerintahannya.

Pelaksanaan penobatan raja adalah peristiwa yang tidak hanya mempengaruhi kerajaan itu sendiri, tetapi juga dapat memberikan inspirasi dan harapan kepada rakyat dan kerajaan lain di seluruh dunia.

Tepat setelah 7 hari pengangkatan raja baru yaitu Raja Adhitama, kerajaannya tiba-tiba menghadapi kebingungan yang besar ketika perbatasannya tiba-tiba dikelilingi oleh cahaya aneh yang misterius.

Para penduduk Earthland Kingdom terkejut dan bingung oleh perubahan drastis ini, karena sebelumnya perbatasan mereka hanya berupa lautan yang luas.

Cahaya aneh ini memiliki warna-warna yang tidak pernah dilihat sebelumnya dan mengeluarkan sinar yang mempesona. Cahaya ini juga memiliki efek yang aneh, membuat navigasi menjadi sulit dan mengganggu komunikasi dengan negara-negara tetangga.

Para ahli dan ilmuwan di Earthland Kingdom berjuang untuk memahami fenomena ini, tetapi hingga saat ini, mereka masih belum bisa menjelaskan penyebab pasti atau asal muasal cahaya tersebut.

Pemerintah Earthland Kingdom merasa kewalahan dengan situasi ini. Mereka harus mengatasi tantangan baru yang muncul, seperti kebingungan dalam perdagangan, isolasi dengan negara-negara tetangga, dan gangguan dalam infrastruktur komunikasi.

Kehidupan sehari-hari penduduk pun terpengaruh, dan banyak yang merasa cemas akan dampak jangka panjang dari perubahan ini.

Sementara itu, rakyat Earthland Kingdom terbagi antara yang takut dan yang penuh rasa ingin tahu. Beberapa menganggap cahaya aneh ini sebagai tanda-tanda gaib atau pertanda masa depan yang tidak pasti. Orang lain merasa tertarik untuk menjelajahi dan memahami lebih dalam tentang cahaya tersebut.

Earthland Kingdom juga menjadi sorotan dunia internasional. Banyak negara yang bersimpati dengan situasi yang dihadapi Earthland Kingdom, sementara negara-negara lain melihat ini sebagai peluang untuk memperluas pengaruh atau melakukan penelitian lebih lanjut terhadap fenomena tersebut.

Di tengah kebingungan dan tantangan ini, pemerintah Earthland Kingdom berusaha untuk tetap tenang dan berpikir rasional.

-------------------------------------------

Istana Kerajaan, waktu: tidak diketahui

Di Sana terlihat seorang raja yang baru dilantik tujuh hari yang lalu berdiri di jendela dekat ruang singgasananya bersamanya ialah sosok yang juga memiliki pengaruh yang kuat yaitu Menteri Pertahanan , ia menatap cahaya-cahaya yang menyelimuti seluruh daerah perbatasannya.

"Jadi sudah saatnya ya. Ya Tuhan Yang Maha Esa berikanlah keteguhan dan limpahkan berkah mu pada kerajaanku ini" (Raja Adhitama)

"Yang mulia Raja Adhitama, apakah langkah selanjutnya mengenai peristiwa cahaya aneh ini? (Menteri Pertahanan)

"Pak Menteri Pertahanan tolong panggil semua Tentara Kerajaan kita yang ada di seluruh dunia untuk pulang, serta siagakan semua armada kita disekitar perbatasan negara" (Adhitama)

"Baik Yang Mulia, sesuai perintah anda." (Menteri Pertahanan)

Sang Menteri Pertahanan pun melaksanakan perintah sang raja tanpa berpikir terlebih dahulu karena sudah menjadi sebuah kepercayaan tentang seorang raja yang mampu untuk melihat masa depan kerajaan yang dipimpinnya.

Keputusan itu adalah untuk menarik seluruh tentara yang tersebar di seluruh penjuru dunia kembali ke negara masing-masing demi memfokuskan upaya kolektif dalam menghadapi ancaman bersama.

Semua masih terlihat normal dalam beberapa hari hingga Earthland Kingdom tiba-tiba mengalami peristiwa yang tak terbayangkan: seluruh wilayahnya, beserta penduduknya, dipindahkan ke dunia lain.

Ini adalah momen yang menggemparkan dan penuh kebingungan bagi warga Earthland Kingdom, karena mereka mendapati diri mereka berada di lingkungan yang sepenuhnya baru dan asing.

Ketika Earthland Kingdom pertama kali dipindahkan, cahaya berkilauan dan energi magis yang belum pernah dilihat sebelumnya mengelilingi seluruh wilayah. Perubahan drastis ini tidak hanya mempengaruhi geografi, tetapi juga cuaca, flora, dan fauna.

Warga Earthland Kingdom, termasuk pemerintahannya, berusaha untuk memahami situasi ini dengan sebaik-baiknya. Mereka terus mencari jawaban tentang mengapa dan bagaimana pemindahan ini terjadi.

....


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C6
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login