"Terus apa?" Gerutu Oscar, "Aku harus diam saja dan membiarkan Paman menjatuhkanku lagi?"
"Bukan itu maksud Papa, Oscar. Papa cuman minta kamu untuk maafin Pamanmu, kasihan dia. Apapun yang terjadi, Pamanmu itu saudaranya Papa. Papa dipercayai oleh Kakekmu untuk melanjutkan Petersson Communication. Mungkin itu kenapa Pamanmu tidak bisa berhenti membencimu dan juga Papa. Tapi mau bagaimana lagi?" Kini Peter menghela nafasnya lagi, "Dia tetaplah saudara Papa. Seperti yang mereka katakan, darah lebih kental dari air…"
"Pa, maaf," Sela Oscar tiba - tiba, "Kalau misalnya Papa mengundangku kesini cuman untuk memintaku agar aku memaafkan Paman, maaf tapi Papa keterlaluan sekali. Kenapa Papa tidak membicarakan mengenai masalah ini melalui telepon saja? Aku tidak peduli dia Pamanku atau tidak, yang jelas aku akan membuat Paman membayar apa yang dia lakukan ke keluarga kita. Gigi dibalas gigi dan mata diganti mata."