Perasaan kesal semakin memenuhi rongga dada Karina saat ia melihat karyawan tadi berjalan mendekati mereka sambil membawa kantong belanja dan juga struk dan kartu kredit yang Lisa serahkan tadi.
Ternyata kartu kredit hitam itu nyata, bukan hanya gambaran saja!
"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi…?" Tanya Karina tidak percaya. Tentu saja wanita itu tidak percaya kalau seorang Lisa, wanita miskin yang hampir seumur hidupnya tinggal di kost - kostan milik Ibunya itu memiliki kartu kredit hitam. "Ini pasti ada yang salah! Mana mungkin dia memiliki kartu kredit hitam!"
Karyawan tadi yang sudah menjadi teman ghibah Karina berubah menjadi sopan kepada Lisa. ia menyerahkan kartu kredit hitam, struk belanja, dan kantong belanja itu dengan tangan yang sedikit bergetar. Kalau misalnya ia tahu Lisa adalah pemilik kartu kredit hitam, ia pasti akan menggelar karpet merah untuk wanita itu!