"Lis sumpah gue nggak gila, gue seriusan ini!" Rangga mencondongkan tubuhnya ke arah Lisa. Pria itu perlahan menggenggam tangan wanita itu yang terlihat mungil dengan jari - jari lentiknya yang cantik. Ia ingin Lisa merasakan gejolak di dalam lubuk hatinya yang terdalam melalui genggaman tangan itu.
Lisa tidak menepis maupun menarik tangan yang digenggam Rangga. Malah ia juga ikut terdiam membisu, mencoba memahami situasi aneh yang baru saja terjadi padanya. Pria ini sudah berpikir di luar akal sehatnya!
Ruangan itu menjadi hening dan senyap seketika. Julian juga tampaknya sudah tidur di kamarnya. Tidak ada suara lain selain suara detak jam dinding dan samar - samar klakson mobil dari luar.
Melihat situasi di ruang makan itu menjadi sangat canggung dan tidak menyenangkan, Rangga langsung memecah suasana dengan menambahkan, "Lis, lo nggak perlu keburu - buru kok jawabnya. Lo bisa mikirin permintaan gue itu. Kalo lo sudah siap, lo bisa dateng ke gue dan bilang ke gue kapan aja!"