Lisa benar - benar takut jika sampai Johan melakukan perbuatan tidak senonoh lagi kepadanya. Terakhir kali pria itu mengungkapkan perasaannya lewat surat berisi puisi sok romantis, berujung nestapa yang hingga kini masih terbayang jelas dalam benak Lisa.
Namun, kali ini Lisa tidak bisa mengelak permintaan dari atasannya. Ia mau tidak mau harus bekerja sama dengan Johan, seberapapun Lisa benci maupun takut pada pria berwajah dua itu. Rasanya Lisa seperti mendapatkan mimpi buruk saja barusan.
Ketika Lisa kembali ke meja kerjanya, Alia yang sedari tadi masih berkutat dengan komputernya tiba - tiba menatap wajah Lisa yang tampak muram dan bertanya, "Loh Lis, lo kenapa? Pak Manajer abis ngomong apa ke lo?"
Benak Lisa masih terpaku pada perkataan si manajer tidak lama tadi, sampai - sampai ia tidak menghiraukan pertanyaan Alia.
Melihat Lisa yang tampak tidak seperti biasanya, Alia langsung menepuk bahu kawan sejawatnya itu hingga memecah lamunan Lisa.