Melihat Greta dan pria misterius itu berjalan ke arahnya membuat Lisa panik bukan main. Ia semakin menundukkan wajahnya dan pura - pura sibuk memainkan ponselnya. Padahal layar ponselnya sedang mati.
Lisa lagi - lagi hanya bisa berharap tidak ada satu pun dari mereka yang menyadari kehadirannya. Ia tidak tahu apa hubungan Greta dengan pria misterius itu, tapi yang pasti, ia tahu kalau mereka memiliki hubungan khusus. Entah itu teman, kolega, atau bahkan lebih.
Greta dan pria itu berjalan melewati mejanya lalu duduk di meja belakang Lisa. Kalau sudah seperti itu, Lisa yakin ia bisa mendengar percakapan mereka.
Bukan maksudnya ia menguping dan ingin menjadikan itu sebagai balas dendam terhadap Greta, namanya manusia normal, Lisa masih memiliki kuping yang bekerja dengan baik.